REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kinerja perbankan di Sulawesi Selatan hingga periode April 2025 menunjukkan capaian yang positif. Dimana dari segi capaian aset perbankan konvensional di periode tersebut mencapai Rp204,95 triliun.
“Aset perbankan kita saat ini mencapai Rp204,95 triliun atau tumbuh 6,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dimana di tahun lalu pada periode yang sama hanya mencapai Rp192,76 triliun,” terang Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch Muchlasin, dalam keterangan resminya, kemarin.
Ia menyebutkan, dari total aset perbankan sebesar Rp204,95 triliun tersebut terdiri dari aset bank umum sebesar Rp201,17 triliun atau tumbuh 6,44 persen secara tahunan senilai Rp189,00 triliun. Sementara, dari kontribusi bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar Rp3,776 triliun dengan pertumbuhan 0,56 persen atau mencapai Rp3,755 triliun.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Kinerja perbankan kita hingga saat ini menjadi salah satu pendukung industri keuangan memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Muchlasin.
Lanjutnya, kinerja perbankan yang positif ini juga terlihat para pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen secara tahunan. Dimana hingga April 2025 mencapai nominal Rp139,38 triliun, sementara pada April 2024 mencapai Rp129,53 triliun.
Nilai DPK ini pun berasal dari DPK bank umum sebesar Rp136,83 triliun, sedangkan DPK BPR mencapai Rp2,539 triliun.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Jika dilihat secara tahunan DPK bank umum kita di Sulsel terjadi kenaikan 7,78 persen dengan nilai Rp126,96 triliun di 2024 lalu. Kemudian, pada DPK BPR itu mengalami kontraksi -0,98 persen secara tahunan dimana tahun lalu berhasil mencapai Rp2,565 triliun DPK-nya,” jelas Muchlasin.
Sebelumnya, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai kinerja sektor jasa keuangan hingga April 2025 di Provinsi Sulawesi Selatan tetap stabil. Bahkan aktivitas kinerjanya mampu mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengatakan, kinerja jasa keuangan yang stabil dan positif ini tercermin dari peran intermediasi yang kontributif, serta profil risiko yang tetap terjaga. Apalagi, di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian global maupun domestik, sektor jasa keuangan khususnya di Sulawesi Selatan terus menunjukkan ketangguhannya (resiliensi), dan menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Kami melihat sektor jasa keuangan kita di Sulawesi Selatan tetap positif dan berada di atas rata-rata nasional,” katanya.
Ia menyebutkan, kinerja sektor jasa keuangan yang stabil dan positif ini terlihat dalam beberapa indikator. Salah satunya pada kinerja sektor perbankan yang dilihat dari total aset tumbuh sebesar 6,32 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen secara yoy. Selanjutnya, pada realisasi kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 3,81 persen secara yoy.
“Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 53,80 persen, namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 7,87 persen,” jelasnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Selain pertumbuhan kinerja di sektor perbankan konvensional, pertumbuhan juga terlihat pada aktivitas perbankan syariah. Bahkan kondisinya turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi April 2025.
Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 17,19 persen secara tahunan, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 13,60 persen.
“Adapun penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 20,85 persen secara tahunan,” terangnya.