REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menyebutkan kinerja industri jasa keuangan pada sektor perbankan, khususnya di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) tetap terjaga stabil.
Hal ini ditunjukkan pada capaian pertumbuhan aset maupun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih mencatatkan pertumbuhan positif.
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin mengungkapkan, pada posisi Mei 2025, aset perbankan di wilayah tersebut berhasil tumbuh sebesar 4,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Dari pertumbuhan tersebut total aset perbankan Sulampua mencapai Rp547,00 triliun.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
“Untuk tahun sebelumnya di periode yang sama aset perbankan kita, khususnya di Sulampua hanya Rp523,47 triliun atau tumbuh 7,07 persen secara tahunan,” ungkapnya, dalam keterangannya, kemarin.
Sedangkan, lanjut Muchlasin, pada penghimpunan DPK di Sulampua tercatat telah mencapai Rp341,44 triliun atau tumbuh sebesar 2,52 persen. Dimana di periode yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai Rp333,05 triliun.
“Meskipun tumbuh, kami melihat bahwa pertumbuhan DPK di Sulampua mengalami perlambatan secara umum. Hal ini disebabkan oleh penurunan signifikan pada komponen giro,” terangnya.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Meskipun demikian, DPK perbankan di Sulampua masih mencatatkan angka positif yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan dinilai masih tetap terjaga. Adapun dari sisi komposisi, portofolio DPK masih didominasi oleh tabungan
dengan share 58,48 persen.
“Kondisi ini mencerminkan preferensi masyarakat untuk menyimpan dana dalam bentuk yang lebih likuid,” katanya.
Sebelumnya, OJK Sulselbar menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Sulampua tetap terjaga di tengah tekanan dinamika perekonomian global.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Kondisi ini tercermin pada aktivitas jasa keuangan, khususnya pada periode Mei 2025. Hal ini sejalan dengan kondisi sektor jasa keuangan nasional yang tetap terjaga stabil sebagaimana hasil Rapat Dewan
Komisioner (RDK) Bulanan OJK pada 25 Juni 2025 lalu.
Muchlasin mengungkapkan, ketahanan ini mencerminkan resiliensi sektor keuangan yang solid serta fundamental perekonomian domestik Sulampua yang tetap kuat.
“Perekonomian Sulampua menunjukkan ketangguhan dengan inflasi yang relatif terkendali, mencerminkan keberhasilan koordinasi pengendalian harga serta dukungan sektor riil yang tetap aktif,” ungkapnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Stabilitas tersebut menjadi landasan penting bagi sektor jasa keuangan untuk terus menjalankan perannya secara optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Baik melalui intermediasi yang sehat dan perluasan akses keuangan yang menjangkau seluruh daerah secara merata.
Sementara, secara nasional, OJK juga menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) tetap terjaga di tengah melemahnya perekonomian global dan peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah.