0%
logo header
Jumat, 10 April 2020 12:37

Bahas Bayi Tewas di RSUD, Ketua DPRD Minta Bupati Buteng Evaluasi Kinerja Gugus Tugas Covid-19

Ketua DPRD Buton Tengah, Bobi Ertanto. (Foto: Dzabur Al-Butuni).
Ketua DPRD Buton Tengah, Bobi Ertanto. (Foto: Dzabur Al-Butuni).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BUTON TENGAH — Kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 dianggap belum diperlihatkan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), khususnya Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 yang dipimpin kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buteng, M. Yusuf.

Mewabahnya virus corona menjadi ancaman menakutkan dikalangan masyarakat Buton Tengah, hal ini membuat ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto menyoroti kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19.

Hal ini disampaikan Bobi saat Rapat Kerja Gabungan Komisi DPRD Buteng bersama pihak Eksekutif, dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP), sehubungan dengan masalah pasien Bayi usia 3 bulan yang diduga terpapar Covid-19, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Buton Tengah dan pengalokasian Dana pergeseran Dana dalam penanggulangan Covid-19 Kabupaten Buton Tengah.

Baca Juga : Semua Lebih Mudah, Kalla Toyota Tawarkan 14 Kemudahan Bagi Pelanggan

“Beberapa waktu lalu Bupati Buteng menyampaikan status Buteng naik level pada kategori tanggap darurat. Partisipasi semua OPD dalam pencegahan Covid-19 sangat perlu dilakukan,” kata Bobi Ertanto.

Koordinasi yang dibangun pihak eksekutif, Dinas Kesehatan, RSUD, BPBD, Bappeda dan Badan Keuangan Daerah belum terbangun, masih terkesan jalan sendiri-sendiri.

“Apa yang disampaikan oleh Bappeda dan Keuangan masih bersifat retoris, kita belum lihat langkah konkrit yang dilakukan dalam hal pengadaan dan pembelanjaan APD dan Alkes lainnya oleh Gugus tugas Covid 19, kata Bobi.

Baca Juga : New Fortuner Mengaspal di Makassar, Makin Tangguh dan Berteknologi Canggih

Salah satu buktinya adalah dapat dilihat dari Kecamatan Talaga dan daerah lainya seperti Lakudo dan Wamengkoli, hanya Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan yang bergerak.

“Kita lihat Dinas Kesehatan di garda terdepan, ini kondisi ril yang terjadi, artinya dari gugus tugas belum terbangun koordinasi dengan baik sehingga kelambanan dalam penanganan Covid 19 terkesan lamban,” ungkap Politisi PDI-Perjuangan ini.

Bobi menjelaskan update terakhir, dimana daerah tetangga seperti Muna diduga mulai ada yang terjangkit dan PDP.

Baca Juga : Puluhan Siswa SMPN Bontomarannu dan Pattallassang Belajar di Museum Balla Lompoa

“Apalagi dengan angka yang terupdate tadi malam di daerah tetangga kita PDP 5 orang, skenario apa yang dilakukan BNPB kita belum lihat hanya rencana-rencana retoris. Kepala BNPB Buteng sebagai Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 harus lebih aktif melakukan fungsi koordinasi dan komunikasi dengan instansi lainnya, terutama menyangkut bagaimana strategi dan skenario yang diterapkan di berbagai level dari tingkat desa/kelurahan sampai ke tingkat atas terkhusus bagaimana wilayah di perbatasan dengan daerah lain dan mengantisipasi arus mudik Lebaran lebaran nanti, ini yang belum terlihat,” kata Bobi.

Kemudian Bapedda dan Badan Keuangan masih berjibaku dengan prosedural, sementara perkembangan virus ini semakin massif dan cepat semestinya pemerintah juga sebagai pengambil kebijakan yang cepat dan tepat.

“Coba pahami kondisi saat ini, jangan nanti korban sudah berjatuhan baru berbuat, tunjukan tugas Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Buton Tengah,” harap Bobi.

Baca Juga : Pemkab Gowa Raih Enam Penghargaan BKKBN di Peringatan Harganas

“Kami minta kepada Pak Samahuddin (Bupati Buteng) untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Covid-19 ini,” tegasnya. (Dzabur Al-Butuni)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646