Pembicaraan mengalir pada maksud dan tujuan kehadiran AJD dan Syeikh Sholeh. Perbincangan mengarah pada upaya investasi Timur Tengah, khususnya Saudi Arabia di Indonesia hingga perdagangan komoditi pertanian.
Kepada Menteri Pertanian, Syeikh Sholeh menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di bidang pertanian. Salah satu keluarga pemilik Bank Alrajhi Arab Saudi itu tertarik berinvestasi di bidang perkebunan dan peternakan.
“Jika pak menteri memberi kemudahan, tentu banyak hal yang bisa kami investasikan di Indonesia. Hal ini juga akan mempererat hubungan Arab Saudi dengan Indonesia,” kata Syeikh Sholeh dalam bahasa Arab dan diterjemahkan langsung oleh Ketum AMII, Ust. Andi Arlin.
Baca Juga : Menteri Pertanian Buka Pra Penas 2022, Sekprov Sulsel Perkenalkan Program Mandiri Benih
Menteri pun menyambut dengan gembira keinginan Syeikh Sholeh jika ingin berinvestasi perkebunan Kurma di Indonesia. Demikian pula untuk peternakan. Meski demikian tentu saja kata menteri tetap mengikuti prosedur yang ada.
Selaku menteri, Syahrul menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta jajarannya yang terkait untuk mengkaji secepatnya. Kajian itu menurutnya perlu karena melibatkan berbagai hal dari sisi regulasi, lokasi lahan maupun kesesuaian lingkungannya.
Karena keterbatasan waktu, pertemuan hanya berlangsung sekitar 1 jam. Meski demikian, Keakraban tampak terlihat karena Andi Jamaro bukan lah orang asing bagi sang menteri. (*)
