REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menyoroti rencana pengadaan Dinas Sumber Daya Alam, Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel yang menganggarkan pembangunan taman di kawasan Central Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar senilai Rp12 miliar.
Rencana pembangunan taman tersebut dipaparkan sendiri oleh Kepala Dinas SDA-CKTR Sulsel, Andi Darmawan Bintang dalam rapat Banggar DPRD Sulsel di Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu (10/9/2025).
“Pengajuannya sudah ada di bagian barang dan jasa (barjas),” kata Andi Darmawan Bintang dalam rapat tersebut.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
Pengadaan item tersebut menjadi sorotan dari sejumlah anggota Banggar DPRD Provinsi Sulawesi Selatan karena dinilai hal tersebut tidak urgent untuk dilaksanakan sebab masih banyak persoalan kesejahteraan masyarakat yang perlu menjadi perhatian.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel, Fatma Wahyudin. Ia menilai jika masih banyak hal yang lebih mendesak untuk dianggarkan ketimbang hanya sekadar pembangunan taman di kawasan CPI tersebut.
“Saya menegaskan bahwa anggaran pembangunan taman di kawasan CPI senilai Rp12 miliar tidak urgent sementara nilainya terlalu besar, kami minta pimpinan agar hal ini menjadi perhatian khusus agar dibahas lebih lanjut untuk pemangkasan anggaran,” tegasnya.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
“Padahal kita ketahui bersama bahwa masih ada OPD yang memiliki kekurangan pembayaran gaji yang lebih urgent dari sekadar membangun taman,” tambah Fatma.
Senada dengan itu, Anggota Banggar DPRD Sulsel, Andi Patarai Amir juga menyoroti hal tersebut karena nilai anggarannya dianggap sangat fantastis untuk sekadar pembangunan taman di CPI saja.
“Mungkin yang mau dibuat ini taman surga. Ini perlu dicermati secara bersama karena masih ada OPD kekurangan belanja pegawai dan lainnya,” singkatnya. (*)
