REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah, menghadiri Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Barru dan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) di Rumah Jabatan Bupati Barru, Jumat (28/08/2020).
Hadir juga Bupati Barru, Dirut PT. Pelindo IV, PT. KIMA dan PT. Pertagas Niaga.
“Ini pada hadir semua. Makanya kita sampaikan bahwa kenapa mereka hadir. Karena di Barru ini ada ke unggulan,” kata Prof. Nurdin Abdullah.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Nurdin menyebutkan, Barru memiliki keunggulannya diantara Mall pelayanan, izin-izin dimudahkan.
“Saya kira itu kuncinya,” sebutnya.
PT. KIMA hadir menghimpun semua pengusaha-pengusaha untuk berada dalam satu kawasan.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Kalau sekarang ini kan sudah banyak di sini yang sudah terbangun. Sebentar lagi ada kilang. Jadi ini kita hadir hari ini, membuat komitmen bersama PT. KIMA, mereka hadir sebagai penyelenggara kawasan industri, sebagai pengelola,” jelas.
Lanjutnya, untuk Pelabuhan Garongkong sebutnya, Menteri Perhubungan akan menyerahkankan kepada Pelindo IV sebagai pengelola.
Barru sudah sangat paripurna, selain Pelabuhan Garongkong juga didukung power plant dengan daya energi lebih dari cukup untuk sebuah kawasan industri.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Tambahnya, juga memiliki pelabuhan antar provinsi, antar pulau, serta kereta api yang akan berfungsi.
“Kita belum bisa bicara investasi. Tetapi kita harap ini betul-betul akan kita buat konsep kawasan terintegrasi,” pungkasnya.
Sedangkan, Sekretaris PT. KIMA Jumriani, mengatakan Barru memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan industri terintegrasi.
Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya
“Barru itu punya potensi bisa dikembangkab dan mereka juga sudah punya kawasan ekonomi khusus (KEK) sebenarnya, cuma belum jalan sepenuhnya,” sebut Jumriani.
Imbuhnya, KIMA sebagai pengelola kawasan dianggap punya kapasitas untuk membantu Pemerintah Barru menjalankan kawasannya. Yang juga diharapkan dapat meningkatkan potensi daerah.
Ia menyebutkan salah satu fasilitas pendukung industri adalah ketersedian gas. Karena dengan gas biaya produksi di industri bisa lebih murah dan ditekan, sehingga daya saingnya bisa lebih bagus.
Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya
“Rencana jika ada gas yang di Sengkang, bisa lewat pipanisasi ke Barru,” tambahnya. (*)
