0%
logo header
Kamis, 18 Maret 2021 13:26

Bentuk Kampung Siaga Bencana, Wali Kota Tebing Tinggi: Kampung Sebagai Inti Pemerintahan

Bentuk Kampung Siaga Bencana, Wali Kota Tebing Tinggi: Kampung Sebagai Inti Pemerintahan

REPUBLIKNEWS.CO.ID, TEBING TINGGI — Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, menjadi narasumber dalam kegiatan koordinasi, sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), yang diprakarsai Dinas Sosial Kota Tebing Tinggi, Rabu (17/03/2021) kemarin, bertempat di Gedung Hj. Sawiyah Nasution, jalan Sutomo.

Kegiatan ini dihadiri Sekda Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, Kepala Seksi (Kasi) Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumatera Utara Lihat Silalahi, BPBD Kota Tebing Tinggi, Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Tebing Tinggi, Tagana Tebing Tinggi dan undangan lainnya.

Dalam bimbingan dan arahannya, Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, mengatakan bahwa hal ini didasari konsolidasi organisasi pemerintah yang kuat itu dimulai dari kampung atau kelurahan dalam hal ini dengan perangkat sosial didalamnya.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Aman rumah tangga, aman lingkungan, aman kelurahan, aman Kecamatan, aman Kota. Maka ketahanan dan pertahanan yang utama itu adalah keluarga dan lingkungan itu tadi,” ujar Wali Kota.

Lebih lanjut Wali Kota mengatakan “Yang punya daerah adalah kampung. Karena Kampung atau Kelurahan inilah yang membentuk Kecamatan, maka kita lakukan ini berbasis Kampung. Ketiga, ini mendekatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih tepat kepada masyarakat dan yang ikut bekerja disini adalah masyarakat”. 

“Kampung Siaga Bencana ini mengharapkan partisipasi dari masyarakat untuk membantu mengurus suadara-saudaranya yang ada disitu, maka dalam hal ini diperlukan koordinasi secara baik dan sinergitas secara baik antara warga di kampung. Sebenarnya basis kita di kampung atau lingkungan itu kuat. Karena sudah solid berdasar ikatan emosional, contoh ada pengajian, ada partangiangan, tinggal kepala lingkungan mengumpulkan tokoh – tokoh ini supaya mau bekerjasama mencapai tujuan tadi,” lugas Wali Kota.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

Wali Kota menambahkan kiranya konsep kampung bencana sudah melakukan pemetaan terhadap daerahnya. Bencana alam tidak hanya bencana karena alam tapi karena penyakit seperti sekarang pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerjasama partisipasi dan diperlukan kesadaran masyarakat.

“Kita berharap kepada seluruh Lurah dan kepada Keamanan Lingkungan (Kepling) agar kiranya berswadaya untuk menggerakan masyarakat supaya bisa mau ikut di Kampung Siaga Bencana ini dan kami juga menyatakan telah menghimbau kepada Masjid-masjid untuk memantau lingkungannya apa bila ada terdampak Covid-19,” harap Wali Kota. 

Terkait alasan program ini Wali Kota mengatakan “Pada intinya kami sampaikan kepada kita semua, bahwa Kampung Siaga Bencana bukan hanya untuk mematuhi secara ketentuan hukum yaitu mengindahkan peraturan Menteri Sosial tapi memang merupakan kebutuhan kita karena basis yang utama dari pada Kota itu adalah Desa atau Kelurahan. Kedua, bahwa  kalau Desa atau Kelurahan itu baik, maka baiklah Kota atau Kabupaten itu. Yang ketiga, yang tahu tentang permasalahan disitu adalah warga masyarakat disitu”.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Selanjutnya, komunikasi bisa digalang dijalin lebih baik diantara masyarakat dalam lingkungan yang lebih kecil. Kelima, kita memerlukan untuk melihat dan mendata, siapa warga kita yang ada disitu, berapa banyak KK dan dimana untuk tempat kita nanti mengungsi, dapur umum dimana, tenda dimana, kita harus tahu itu dengan jelas dari sekarang. Terakhir, tentang bencana angin puting beliung dan kebakaran, perlu kemampuan teknologi kita agar membangun juga memikirkan kesehatan dan memikirkan keselamatan yang menempatinya,” urai Wali Kota.

“Mudah mudahan acara ini dapat diterima dengan baik dan dilaksanakan, diimplementasikan di Kelurahan-Kelurahan yang ada. Kalau tadi ada role model nya beberapa kelurahan bukan berarti kelurahan lain tak kena tapi semua nya menjadi bagian yang harus kita lakukan, karena semua bisa menjadi bencana” tutup Walikota kemudian membuka secara resmi kegiatan koordinasi, sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). (Rudi Sentosa)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646