REPUBLIKNEWS.CO.ID.WAJO — Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan Balai Jalan telah merencanakan dan merancang persiapan dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Wajo Sulsel beberapa hari yang lalu.
Hal itu ia ungkapkan saat berkunjung melihat kondisi masyarakat Wajo yang terdampak banjir di Kabupaten Wajo SulSel.
“Kami dengan Balai Jalan juga sudah melakukan desain-redesaign untuk bagaimana penanggulangan banjir diseputar danau tempe bisa diatasi jadi saya kira Insya Allah desain selesai kita bersama sama Pemprov, pusat, Kab/Kota akan berkolaborasi,” ungkap Nurdin Abdullah pada Rabu (22/7/2020).
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Ia menjelaskan, banjir yang menghanyutkan puluhan rumah warga, sawah dan beberapa fasilitas umum itu terjadi karena waduk di Kabupaten Wajo yaitu Danau Tempe dialiri oleh 5 sumber air dan hanya memiliki satu pintu keluar.
Lanjut, Nurdin Abdullah juga mengatakan bahwa pemerintah akan memperketat penjagaan di daerah tangkapan air dan menghentikan alih fungsi lahan.
“Supaya masyarakat tidak mengalami ini secara rutin setiap tahun. Tahun ini cukup ekstrim karena sekarang ini dua bulan air belum surut,” kata mantan Bupati Dua Periode itu.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Atas bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan berdampak ke 9 kecamatan, 78 desa dan puluhan ribu yang terdampak.
Dimana sembilan kecamatan yang terdampak banjir yakni Kecamatan Tempe, Tanasitolo, Belawa, Sabbangparu, Pammana, Bola, Majauleng, Keera, dan Pitumpanua. Sejumlah titik di Kecamatan Tempe masih menjadi titik banjir terparah lantaran wilayahnya yang berada di sekitar bantaran Sungai Walannae. (Thamzil)
