0%
logo header
Kamis, 17 Oktober 2024 22:01

BI Sulsel Bersama Pemda Kaji Sektor Potensial Untuk Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Chaerani
Editor : Chaerani
Bank Indonesia Sulawesi Selatan bersama pemerintah daerah hingga stakeholder terkait saat melakukan pertemuan melalui Rapat Koordinasi, di Ruang Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, Kamis (17/10/2024). (Dok. BI Sulsel)
Bank Indonesia Sulawesi Selatan bersama pemerintah daerah hingga stakeholder terkait saat melakukan pertemuan melalui Rapat Koordinasi, di Ruang Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, Kamis (17/10/2024). (Dok. BI Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Bank Indonesia Kantor Wilayah Sulawesi Selatan melibatkan pemerintah daerah hingga stakeholder untuk mengkaji sektor potensial di masing-masing daerah. Hal ini sebagai upaya percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertemuan ini dilakukan melalui rapat koordinasi yang dihadiri pemerintah daerah se-Sulawesi Selatan serta regulator di bidang ekonomi dan keuangan. Antara lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Ricky Satria mengatakan, Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat dijadikan peluang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya, sektor perikanan dan peternakan.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

“Kedua sektor ini kami nilai memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi di Sulawesi Selatan,” katanya, di sela-sela pertemuan, di Ruang Baruga Phinisi, Kantor BI Sulsel, Kamis (17/10/2024).

Lanjutnya, pentingnya hilirisasi dalam sektor perikanan dianggap mampu memaksimalkan potensi yang ada. Hal ini pun dapat ditempuh melalui pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan untuk pengelolaan cold storage, diversifikasi pasar, dan peningkatan sertifikasi produk ekspor perikanan.

“Selain itu, digitalisasi bank melalui QRIS dan layanan mobile banking dianggap penting untuk mendukung pelaku UMKM dalam memperlancar transaksi keuangan mereka,” terangnya.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Sementara, Kepala DJPb Sulawesi Selatan Supendi, menyatakan siap mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan peternakan melalui penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Pemerintah daerah perlu melakukan pemetaan potensi daerah secara komprehensif untuk memaksimalkan peluang tersebut,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman menekankan pentingnya peningkatan produktivitas sektor perikanan dan peternakan melalui klasterisasi, serta menghapus praktik rentenir lewat program PHINISI.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Pertemuan ini menjadi tonggak penting bagi upaya sinergi antar lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Hal lainnya dikatakan, Kepala LPS III Fuad Zaen, ia menekankan pentingnya penguatan literasi keuangan untuk mendorong masyarakat menabung di bank, sehingga dana simpanan dapat menjadi sumber pembiayaan ekonomi.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646