0%
logo header
Jumat, 09 Agustus 2024 01:07

BI Sulsel: Inflasi Terkendali Buat Masyarakat Sejahtera

Chaerani
Editor : Chaerani
Deputi Kepala KPw BI Sulsel, Wahyu Purnama A saat memberikan penjelasan di sela-sela kegiatan Pelatihan Wartawan BI Sulsel, kemarin. (Dok. Istimewa)
Deputi Kepala KPw BI Sulsel, Wahyu Purnama A saat memberikan penjelasan di sela-sela kegiatan Pelatihan Wartawan BI Sulsel, kemarin. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MALANG — Deputi Kepala KPw BI Sulsel, Wahyu Purnama A menilai terkendalinya inflasi akan berdampak pada penghematan masyarakat. Hal ini tentunya akan menyebabkan masyarakat lebih sejahtera.

Apalagi hal ini telah menjadi tugas bersama antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi.

“Misalnya beras kalau ditekan harganya Rp1.000 rupiah saja per liter bayangkan penghematan pengeluaran masyarakat se-provinsi. Termasuk komoditas lainnya seperti cabai, dan lainnya,” katanya, di sela-sela Pelatihan Wartawan BI Sulsel, di Kota Malang, kemarin.

Baca Juga : Pemilih Pemula Wajib Dilibatkan dalam Proses Pilkada di Kabupaten Mappi

Pengendalian inflasi ini sangat erat berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Belum lagi jika berbicara pada sektor pertumbuhan ekonomi, kunci utama perwujudannya adalah melalui inflasi yang rendah dan stabil.

“Saat ini masih banyak kepala daerah dan masyarakat yang tidak paham apa peran inflasi,” ujarnya.

Padahal lanjutnya, inflasi jika tidak dikendalikan maka akan sangat merugikan negara. Ia mencontohkan pada 1998 terjadi inflasi yang tinggi mengakibatkan krisis moneter dan menghancurkan pondasi ekonomi negara.

Baca Juga : Bentuk Organisasi Bernama SPDP, Relawan Nurdin Abdullah Siap Menangkan Danny-Azhar

“Inilah mengapa stabilitas inflasi penting sekali, dan harus menjadi perhatian bersama.

BI terus mendorong upaya stabilitas inflasi karena untuk mengendalikan suku bunga perbankan atau BI Rate. Di daerah, seperti di Sulsel, BI mengendalikan inflasi untuk stabilitas harga pangan, termasuk mendorong perkembangan ekonomi daerah melalui pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ekonomi syariah, program syariah, dan lainnya.

“Termasuk juga membuat kajian sektor ekonomi yang banyak, dan ini menjadi rujukan berbagi pihak dalam rangka stabilitas ekonomi,” katanya.

Baca Juga : Tokoh Perempuan dan Lintas Komunitas di Pallangga Nyatakan Dukungan ke HT-DM

Saat ini tugas BI Sulsel bukan hanya mengendalikan inflasi daerah, tetapi juga bagaimana mengembangkan ekonomi daerah, dan mendukung perkembangan ekonomi syariah.

“Peran kolaborasi juga sangat penting, termasuk dengan media. Sebab mereka (media) membantu memberikan informasi kepada pemerintah daerah, masyarakat terkait pengendalian inflasi, mengembangkan sistem pembayaran, dan lainnya,” terangnya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan pelatihan bagi para insan pers yang hadir dalam kegiatan.

Baca Juga : Semua Lebih Mudah, Kalla Toyota Tawarkan 14 Kemudahan Bagi Pelanggan

Sejumlah materi diberikan dari para pembicara di bidangnya masing-masing. Antara lain, Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Rupiah dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan yang disampaikan Ekonom Kelompok Perumusan KEKDA Provinsi BI Sulsel Fadhil Muhammad.

Kemudian Pengelolaan Perpustakaan Lontara Bank Indonesia Sulsel oleh Analis Yunior BI Sulsel Mardiana M. Kamarullah, dan Jurnalisme Berkualitas: Menegakkan Kemerdekaan Pers Menuju Kehidupan Masyarakat yang Demokratis dari Head of Economics and Business Desk Kompas Daily FX Laksana Agung Saputra.

Ekonom Kelompok Perumusan KEKDA Provinsi BI Sulsel Fadhil Muhammad mengungkapkan, inflasi dan nilai rupiah dipengaruhi berbagi faktor. Antara lain, tingkat output perekonomian, ketersediaan barang dan jasa, kebijakan uang luar negeri, dan lainnya.

Baca Juga : Semua Lebih Mudah, Kalla Toyota Tawarkan 14 Kemudahan Bagi Pelanggan

“Jika nilai uang luar negeri naik maka akan mempengaruhi inflasi kita,” ujarnya dalam materinya.

Inflasi atau nilai rupiah sangat mempengaruhi banyak hal. Sehingga perlu sinergi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai rupiah tersebut.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646