0%
logo header
Rabu, 07 Mei 2025 15:33

BKAD Kukar Dorong Kawasan Agro Ekowisata Separi Jadi Model Nasional

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Destinasi wisata Separi, Goa Batu Gelap di kabupaten Kukar. (IST)
Destinasi wisata Separi, Goa Batu Gelap di kabupaten Kukar. (IST)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pengembangan kawasan perdesaan melalui kolaborasi antar desa dan sinergi lintas sektor. Pada tahun 2025 ini, lima kawasan perdesaan yang telah terbentuk mulai memasuki tahap lanjutan, difokuskan pada penguatan kelembagaan melalui Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) serta penyiapan kawasan secara teknis dan administratif.

Pembentukan BKAD menjadi instrumen penting dalam menyatukan visi dan program pembangunan lintas desa, terutama dalam mendorong kawasan berbasis potensi lokal. Salah satu kawasan prioritas adalah Agro Ekowisata Separi Sejahtera di Kecamatan Tenggarong Seberang, yang kini telah masuk dalam perencanaan nasional sebagai kawasan unggulan ketahanan pangan.

“BKAD berfungsi sebagai wadah konsolidasi desa agar arah pembangunan lebih terstruktur. Saat ini, kami tengah memetakan data serta memperkuat koordinasi lintas sektor sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022,” ujar Kepala Bidang Kerja Sama Dinas PMD Kukar, Dedy Suryanto, Rabu (07/05/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Program RT dan Dorong Kesejahteraan Warga Muara Jawa

Kawasan Agro Ekowisata Separi Sejahtera dipilih dari tiga kawasan yang diajukan ke Kementerian Desa karena dinilai paling siap, baik dari sisi infrastruktur maupun dukungan masyarakat. Selain sebagai proyek ketahanan pangan, kawasan ini diharapkan menjadi percontohan pengembangan desa berbasis potensi multipihak.

Di Desa Separi, pengembangan sektor perikanan dan wisata menjadi daya tarik utama. Sedangkan Desa Sukamaju mengandalkan pertanian sawah seluas 300 hektare serta program wisata edukasi berbasis pertanian. Semua potensi tersebut dikemas dalam konsep integratif agro ekowisata yang melibatkan pertanian, perikanan, budaya, dan pariwisata.

“Agro ekowisata bukan hanya membangun destinasi, tapi menciptakan ekosistem ekonomi desa yang saling terhubung. Ini adalah bentuk kolaborasi nyata lintas potensi dan wilayah,” jelas Dedy.

Baca Juga : BPD Antarwaktu Hulu Kukar Dilantik, Pengawasan Desa Diperkuat

Penyusunan master plan kawasan saat ini tengah berlangsung dengan dukungan dari berbagai kementerian, Bappenas, dan dinas teknis terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Pemerintah menargetkan kawasan ini menjadi model pembangunan berbasis kerja sama desa yang bisa direplikasi secara nasional.

Dedy mengakui, meski lingkup kerja Dinas PMD relatif terbatas dibanding dinas besar lainnya, perannya dalam membina desa sangat vital. Pendampingan terus dilakukan baik secara langsung maupun melalui media digital, guna memastikan setiap desa tetap berada di jalur pembangunan yang tepat.

“Kalau dipikir sendiri memang berat. Tapi kalau dijalankan bersama, terasa ringan. Kuncinya adalah kolaborasi desa dalam membangun kawasan,” tutupnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646