REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen membangun kualitas sumber daya manusia yang siap menghadapi perubahan teknologi digital demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kemajuan Indonesia.
Salah satunya dengan memberikan beasiswa senilai total Rp300 juta kepada mahasiswa-mahasiswa berprestasi di Universitas Hasanudin, Makassar.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menjelaskan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk mendukung pengembangan SDM dalam upaya mengakselerasi peningkatan kemampuan human capital yang mendesak di tengah disrupsi teknologi saat ini.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
“Kami berharap melalui program beasiswa ini, mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi namun memiliki ketidakmampuan secara ekonomi, tetap dapat melanjutkan pendidikan sehingga kedepan dapat menjadi generasi penerus yang melek digital dan dapat berkontribusi membangun Indonesia secara berkelanjutan,” kata Hery Gunardi.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengapresiasi program tersebut. Menurutnya, pendidikan menjadi kunci untuk membangun Indonesia. Makanya, pembangunan dibidang pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
“Karena itu, BUMN memiliki fokus salah satunya memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang kurang mampu tapi memiliki keinginan untuk maju,” kata Erick saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin, Makassar, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
Erick menekankan, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM dan lingkungan hidup.
TJSL dalam sektor pendidikan, kata Erick, meliputi pemerataan pendidikan berkualitas agar anak-anak Indonesia mendapat kemudahan dan akses ilmu pengetahuan serta teknologi.
“Pelaksanaan TJSL ini juga harus mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat,” tutupnya. (*)