0%
logo header
Senin, 24 November 2025 10:39

Bupati Andi Ina Buka Festival Toberu XIV dan Aksara Lontara VI, Dorong Pelestarian Budaya ke Tingkat Internasional

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ket: Pembukaan Festival Budaya Toberu XIV dan Aksara Lontara VI
Ket: Pembukaan Festival Budaya Toberu XIV dan Aksara Lontara VI

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BARRU — Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari membuka Festival Budaya Toberu XIV dan Festival Aksara Lontara VI Tahun 2025 di Alun-Alun Colliq Pujie, Minggu malam, 23 November 2025.

Dalam sambutannya, Andi Ina menekankan bahwa tantangan kebudayaan di era modern tidak cukup dijawab dengan teknologi. Ia menilai karakter dan identitas budaya harus menjadi pegangan utama.

“Kita semua adalah pemilik kebudayaan daerah yang dirawat turun-temurun. Karena itu, pemerintah, pelaku budaya, dan masyarakat harus bergotong royong memajukan kebudayaan kita agar tetap kuat menghadapi perubahan zaman,” ujar Andi Ina.

Baca Juga : Pj Sekda Barru Hadiri Wisuda Sarjana ke-26 Universitas Muhammadiyah Barru

Festival ini digelar melalui kolaborasi Pemerintah Kabupaten Barru dan Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan Budaya Digital, Direktorat Sarana dan Prasarana, serta Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX. Atas dukungan tersebut, Andi Ina menyampaikan terima kasih.

“Ini hadiah spesial di awal masa pemerintahan kami. Dengan dukungan kementerian, festival ini bisa berkembang dan berkelanjutan,” ucapnya.

Ia menyebut Barru memiliki warisan budaya penting melalui karya tokoh pejuang daerah Colliq Pujie Ratna Kencana. Ia berharap festival ini menjadi jendela untuk memperkenalkan kekayaan budaya Barru ke tingkat nasional hingga internasional.

Baca Juga : Bupati Barru Hadiri Peringatan Hari Juang Infanteri ke-77 di Kodam XIV Hasanuddin

“Insya Allah, melalui Museum Budaya Colliq Pujie, Barru akan semakin dikenal, bahkan menjadi destinasi budaya mancanegara,” harapnya.

Andi Ina juga membagikan pengalamannya saat mengikuti kursus Lemhanas di Singapura. Ia melihat bagaimana negara tersebut menjaga warisan budaya mereka. Pengalaman itu menjadi motivasinya untuk memperkuat upaya pelestarian budaya di Barru.

Menurutnya, dukungan seluruh pihak sangat penting. Kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan masyarakat akan menentukan keberhasilan pelestarian budaya di Barru. Ia mengajak semua pihak membangun Barru dengan keikhlasan dan kecintaan pada daerah.

Baca Juga : Pemkab Barru Pastikan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Aman dan Kondusif

“Apapun yang kita lakukan untuk Kabupaten Barru, lakukan dengan hati yang ikhlas dan cinta kepada daerah. Semoga festival ini menjadi semangat bersama untuk menjaga dan memajukan kebudayaan Barru,” tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan Andi Samsurijal menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Barru menjaga aksara Lontara dan warisan sastra I La Galigo. Ia memuji kesiapan Barru yang mampu menghadirkan festival besar dalam waktu singkat melalui gotong royong.

Menurut Samsurijal, festival budaya tidak hanya menjadi tontonan. Ia menilai kegiatan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk mencintai tradisi lokal dan mendorong integrasi budaya dalam pendidikan sebagai investasi bagi generasi muda.

Baca Juga : Bupati Barru Terima Audiensi IPEMI Sulsel, Bahas Pembentukan PD dan Peringatan Hari Ibu

Mewakili Gubernur Sulsel, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel Muhammad Ichsan Mustari menegaskan komitmen Pemprov untuk melestarikan aksara Lontara sebagai warisan intelektual masyarakat Bugis Makassar. Ia menyampaikan pentingnya edukasi dan literasi aksara Lontara sejak usia dini.

“Pelestarian budaya tidak boleh menjadi rutinitas. Harus ada peningkatan berkelanjutan agar warisan ini tetap relevan bagi generasi masa depan,” katanya.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan peresmian Museum Colliq Pujie oleh Bupati Barru serta penampilan Tari Massal Colliq Pujie yang melibatkan 150 penari. Hadir Wakil Bupati Barru Abustan A Bintang, Ketua DPRD Barru, unsur Forkopimda, Pj Sekda Barru, pimpinan OPD, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan IX, ketua lembaga budaya, pemangku adat, serta undangan lainnya.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646