REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Keberadaan Museum Balla Lompoa telah menjadi bukti besarnya warisan budaya dan kekayaan sejarah yang dimiliki Kabupaten Gowa hingga saat ini.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang mengakui bahwa Kabupaten Gowa memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar, terutama yang berakar pada warisan budaya, kekayaan sejarah, dan semangat kreatif masyarakatnya.
“Hal ini terlihat dalam sejumlah koleksi yang ada di dalam museum yang tentunya memiliki cerita khas dalam perkembangan Kerajaan Gowa dari masa ke masa,” katanya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Oleh karena itu, Husniah menilai penting untuk membangun kolaborasi strategis dengan pemerintah pusat guna memperkuat sektor ini secara terarah dan berkelanjutan. Salah satunya dengan memanfaatkan keberadaan Museum Balla Lompoa dalam pengembangan destinasi berbasis budaya.
“Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Ini menjadi pondasi kuat dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal,” terangnya.
Dirinya pun percaya bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru. Khususnya, dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memberdayakan generasi muda.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Gowa telah mulai melakukan berbagai langkah konkret dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Diantaranya, melalui pembinaan UMKM lokal untuk pengembangan destinasi berbasis budaya, hingga penyediaan ruang ekspresi bagi pelaku kreatif, baik secara fisik maupun digital.
“Gowa siap berkolaborasi. Kami membuka diri untuk bekerja sama dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan keterampilan, pengembangan jejaring pasar, hingga promosi produk kreatif lokal. Harapan kami, kerja sama ini akan berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Bupati Gowa menegaskan, pengembangan ekonomi kreatif juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan partisipasi masyarakat dan pelestarian budaya.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Bagi kami, membangun ekonomi kreatif bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi semata, tapi juga menjaga jati diri daerah. Kreativitas yang tumbuh dari akar budaya lokal adalah kekuatan kita. Maka dari itu, pendekatan kami selalu mengedepankan pelibatan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan,” jelasnya
Sebelumnya, Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya saat mengunjungi langsung Museum Balla Lompoa mengaku kagum dengan benda-benda peninggalan sejarah Kerjaan Gowa yang ada.
“Kami ingin melihat potensi pengembangan sub sektor ekonomi kreatif dari sumber kebudayaan yang ada di Gowa. Tujuannya tentunya untuk membangun ekonomi di masa depan,” katanya, di sela-sela kunjungannya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Riefky mengaku, pihaknya pun mengapresiasi terhadap keseriusan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Apalagi, potensi Kabupaten Gowa tidak hanya terletak pada kekayaan budayanya, tetapi juga pada antusiasme dan kesiapan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem yang mendukung.
“Gowa memiliki keunggulan komparatif yang sangat kuat, terutama dari sisi budaya dan sejarah. Jika potensi ini dikelola dengan pendekatan kreatif dan inklusif, saya yakin Gowa bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah Sulawesi, bahkan di bagian Timur Indonesia,” ujarnya.