REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTIM – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan pentingnya disiplin dan kepatuhan dalam pelaksanaan tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kutai Timur.
Tes yang diikuti ribuan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) ini berlangsung dengan aturan ketat, khususnya terkait kehadiran dan kesesuaian formasi.
“Dari sisi kehadiran, sangat penting untuk hadir tepat waktu. Peserta yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri karena tidak ada kesempatan berikutnya. Hal yang sama berlaku untuk tahap kedua nanti,” kata Ardiansyah.
Baca Juga : 9 Atlet Tenis Meja Kutim, Pastikan Tiket 16 Besar di Porprov Korpri III Kaltim
Ardiansyah juga menekankan, bahwa peserta yang terlambat akan menghadapi konsekuensi sesuai prosedur.
“Disiplin soal waktu itu sangat penting. Peserta yang datang terlambat tetap bisa ikut, tetapi ada prosedur yang tidak diikuti dan ini akan memengaruhi hasil mereka,” katanya.
Ardiansyah berharap, semua peserta bisa lulus seleksi P3K, namun dengan catatan harus mengikuti formasi yang telah ditentukan.
Baca Juga : Tim Pickleball Kutim Bidik Tiket Final pada Porprov Korpri III Kaltim
“Kami sudah menyiapkan formasi sesuai kebutuhan. Sayangnya, ada empat peserta yang tidak taat dengan formasi dan mencoba formasi lain, yang justru memperbesar persaingan,” ungkapnya.
Meski demikian, Ardiansyah telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk mencari solusi agar semua peserta bisa terakomodasi.
“Kami berupaya agar tidak ada yang tertinggal. Semua harus mendapatkan kesempatan menjadi P3K,” tutupnya.
Baca Juga : Ardiansyah Sebut Pemkab Kutim Komitmen Angkat Seluruh Honorer Jadi P3K
Seleksi P3K ini diharapkan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai formasi dengan peserta yang kompeten dan disiplin, sesuai visi pemerintah daerah dalam memperkuat pelayanan publik di Kutai Timur. (*/)
