REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pagelaran FIN Expo Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Makassar disambut antusias oleh masyarakat. Hal ini dengan melihat capaian jumlah pengunjung sebanyak 12.035 orang.
Kegiatan tahunan ini merupakan kolaborasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar. Di tahun ini pelaksanaannya difokuskan di Anjungan MNEK, Kawasan Center Point of Indonesia sejak 25 hingga 26 Oktober 2024.
Kepala OJK Sulselbar Darwisman mengatakan, dengan capaian jumlah pengunjung berhasil mencapai transaksi sekitar Rp2,12 miliar. Total transaksi ini mencakup akuisisi produk jasa keuangan sebesar Rp1,99 miliar, dan transaksi UMKM sebesar Rp135 juta.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Ini tentunya menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal,” katanya, dalam keterangannya, Senin, (28/10/2024).
Di tahun ini FIN Expo BIK 2024 mengangkat tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif” dengan maksud memperluas akses keuangan masyarakat. Apalagi, di kondisi saat ini sangat akses keuangan inklusif sangat penting sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan memperluas layanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat, kita membuka peluang bagi setiap individu untuk mengelola keuangan mereka, mendirikan usaha, dan meningkatkan taraf hidupnya,” ujarnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Ia juga menambahkan bahwa dalam era ekonomi digital ini, inovasi keuangan memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat yang belum tersentuh oleh layanan konvensional. Kegiatan ini pun sebagai upaya dalam memberikan literasi keuangan dan memfasilitasi masyarakat untuk memahami berbagai produk keuangan yang tersedia.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar edukasi, tetapi juga menjadi wadah untuk menghubungkan masyarakat dengan lembaga keuangan, serta mendorong perputaran ekonomi di tingkat lokal,” tegasnya.
Kegiatan ini juga diikuti oleh 65 tenant yang terdiri dari lembaga jasa keuangan dan pelaku UMKM, menjadikannya ajang yang mempertemukan industri keuangan dan masyarakat secara langsung.
