0%
logo header
Rabu, 05 April 2023 14:40

Capai Rp3,67 Triliun, DJP Sulselbarta Sebut Sulsel Genjot Realisasi Pajak Triwulan I 2023

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra Arridel Mindra saat memberikan arahan terkait capaian realisasi pajak di triwulan I 2023, di Aula Kantor DJP Sulselbarta, Rabu (05/04). (Chaerani/Republiknews.co.id)
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra Arridel Mindra saat memberikan arahan terkait capaian realisasi pajak di triwulan I 2023, di Aula Kantor DJP Sulselbarta, Rabu (05/04). (Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbarta) mencatat realisasi penerimaan pajak di triwulan pertama 2023 atau pada 31 Maret 2023 sebesar Rp3,67 triliun. Pencapaian realisasi pajak ini sebesar 20,5 persen dari target tahun ini sekitar Rp17,9 triliun.

Kepala Kanwil DJP Sulselbartra Arridel Mindra mengatakan, mengawali tahun ini pertumbuhan penerimaan pajak di tiga wilayah sangat baik. Di mana jika pada periode Januari hingga Maret 2023 ini mencapai sekitar 29 persen, maka di periode yang sama di tahun lalu hanya mencapai sekitar 17 persen.

“Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik tahun ini didorong dari faktor aktivitas ekonomi yang terus membaik, hingga adanya implementasi UU HPH atau kenaikan tarif PPn dari 10 persen naik 11 persen,” katanya di sela-sela pres rilis pencapaian realisasi pajak, di Aula Kantor DJP Sulselbarta, Rabu (05/04/2023).

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Selanjutnya, pencapaian realisasi pajak di triwulan pertama ini jika dilihat dari kontribusi wilayah didominasi dari wilayah Sulawesi Selatan dengan realisasi Rp2,81 triliun dari target Rp12,38 triliun atau berkontribusi 22,69 persen. Kemudian, Sulawesi Utara dengan realisasi Rp0,7 triliun dari target Rp4,49 triliun atau berkontribusi 15,56 persen, dan Sulawesi Barat dengan realisasi Rp0,16 triliun dari target Rp1,03 triliun atau berkontribusi 15,43 persen.

Lanjut Arridel, jika dilihat pada sektor yang mempengaruhi penerimaan pajak tahun ini dipengaruhi dari sektor perdagangan sebesar 22,8 persen. Sektor ini membaik karena sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, di mana banyaknya terjadi aktivitas industri.

Kemudian, sektor administrasi pemerintahan yang berkontribusi 13,9 persen. Sektor ini tumbuh positif pasca berlakunya PMK-59/2022 yang berdampak pada beralihnya penerimaan PPn dari sektor konstruksi. Selanjutnya, sektor pertambangan dengan kontribusi 11,5 persen, sektor industri pengolahan sebesar 9,72 persen, dan sektor jasa keuangan sebesar 8,71 persen.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Kemudian pada realisasi jenis pajak secara penerimaan dipengaruhi dari PPn dan PPnBM dengan realisasi sebesar Rp1,71 triliun dari target Rp8,89 miliar atau naik 58 persen. Kemudian PPh yang mencapai Rp1,83 triliun dari target Rp 8,49 triliun atau naik 9,3 persen, pajak PBB dengan realisasi Rp22 miliar dari target 269,7 miliar atau naik 255 persen, serta pajak lainnya dengan realisasi Rp95 miliar dari target Rp244 miliar atau naik 79 persen.

“Target penerimaan pajak tahun ini juga lebih tinggi jika dibandingkan target 2022 lalu sebesar Rp14,6 triliun atau tumbuh 22,6 persen,” sebutnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646