REPUBLIKNEWS.CO.ID, SOPPENG — Pasca terjadinya aksi teror di Makassar Minggu lalu, Kapolres Soppeng Akbp.Mohammad Roni Mustofa menggelar pertemuan dengan para Kanit Intel dan Bhabinkamtibmas diaula Serbaguna Polres Soppeng, Rabu (31/03/2021).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai tata cara pencegahan dan penanganan paham Radikalisme dan Teroris di Wilayah Hukum Polres Soppeng.
Kapolres Soppeng Akbp.Mohammad Roni Mustofa mengungkapkan bahwa pertemuan yang digelar untuk menyelaraskan langkah-langkah pencegahan dan penanganan paham Radikalisme dan Terorisme.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Bhabinkamtibmas dan Satuan Intelejen merupakan ujung tombak Kepolisian untuk memetakan potensi kerawanan diwilayah masing-masing, Ungkap Kapolres Mohammad Roni Mustofa.
“Harus betul-betul penerapan kolaborasi antara Bhabinkamtibmas dan Sat Intel sesuai bidang tugas mendapatkan informasi yang sifatnya dinamis dimasyarakat,” ungkapnya lagi.
Lanjut, mantan Kakorspripim Polda Maluku ini mempertegas dengan mengharapkan personil untuk memperkuat sinergi bersama tokoh masyarakat dengan menjalin komunikasi yang baik dan melakukan pendataan setiap orang Asing yang masuk disuatu Wilayah dan itu harus Wajib Lapor.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Petakan potensi-potensi kerawanan setiap ada kegiatan masyarakat sehingga dapat diprediksi langkah operasional untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” perintah selaku orang nomor satu di Kepolisian Resort Soppeng ini.
Selain itu, Akbp.Mohammad Roni Mustofa mengharapkan Bhabinkamtibmas untuk menciptakan Inovasi ditengah masyarakat seperti memanfaatkan sarana dan prasarana diantaranya memasang WiFi dilokasi publik, membuat perpustakaan, membentuk majelis untuk belajar tentang Agama dan dinamika sesuai perkembangan sosial diwilayah masing-masing.
“Laksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas sesuai yang diemban yakni menjaga Kamtibmas untuk mencegah paham Radikalisme dan Terorisme khususnya di Wilayah Kabupaten Soppeng,” tutupnya. (Yusuf)
