REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melepas secara virtual Ekspor hasil pertanian Keberbagai negera melalui 17 pelabuhan besar di Indonesia termasuk di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno Hatta Makassar, Sabtu (14/08/2021).
Turut hadir menyaksikan Pelepasan Ekspor dalam kegiatan merdeka ekspor yaitu Mentri pertanian Syahrul Yasin Limpo, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman serta undangan lainnya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan untuk di Makassar ada 11 komiditas pertanian yang diekspor.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Kita ekspor 11 komiditas pertanian dengan nilai Rp 98,28 Miliar, ini hanya dalam 6 hari dari tanggal 9 sampai 14 agustus dan ini tidak ada yang di up karena semua by sistem, setelah mengeluarkan sertifikat ekspor lansung terekam seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ia menyebutkan Berbagai Negara di Dunia menjadi tujuan ekspor hasil pertanian baik Eropa maupun Asia.
“Negera tujuan seperti Amerika, Cina, Vietnam, India serta negara lainnya, kita target sebesar-besarnya dan ini terus menerus melakukan eskpor, bahkan mulai Januari sampai juli lalu sudah 15 persen berjalan atau dengan nilai Rp 200 triliun untuk seluruh indonesia,”sebutnya.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Lakukan Groundbreaking Matano Belt Road, Hubungkan Luwu Timur dan Sulteng Lewat Darat
Lutfie Natsir juga mengaku Balai Besar Karantina Pertanian Makassar akan terus melakukan meping potensi ekspor pertanian di Sulsel.
“Memang tugas utama karantina adalah pencegahan dan pengendalian, kedepan kita akan meping komoditas ekspor kita, apa lagi saat ini ada komiditas baru sarang burung walet dan porang, kita akan melakukan pendampingan,” tuturnya.
Ia menambahkan secara Nasional sektor Pertanian mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 15 persen.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Tahun kemarin sektor pertanian mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 15 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel mengaku kekuatan dan ketahanan sulsel adalah sektor pertanian sehingga ini harus terus didorong.
“Yang dilepas saat ini senilai Rp 98 miliar, sektor Pertanian ini kita mau terdepan dalam ekspor karena kekuatan dan ketahanan sulsel ada di sektor pertanian,” ungkapnya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Ia menyebutkan pada kegiatan itu meminta agar mobilisasi beras Nasional dari Bulog bisa dikeluarkan secara maksimal.
“Saya minta mobilisasi Nasional beras yang dipergunakan bulog, penggilingan maupun pembeli bisa dikeluarkan cepat, karena pada bulan Agustus ini masuk Panen Raya sehingga hasil dari Petani bisa diserap dan mereka lebih bergairah,” sebutnya.
Lebih jauh, Plt Gubernur Sulsel mengatakan berbagai jenis hasil Pertanian yang diekspor yaitu Jambu Mete, Kakao, Lada Merica serta lainnya.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Tadi diekspor Mente, Kakao, Pupuk dari Kotoran Kelelawar, Lada Merica, serta lainnya, yang dulunya Negera kita dijajah karena hasil rempah-rempah, saat ini kita menjajah mereka dengan mengekspor hasil bumi kita,” pungkasnya. (*)
