REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto menjadi keynote speaker dan membuka acara seminar hari kebudayaan di Museum Kota Makassar, Jalan Balaikota. Rabu, (30/01/2019).
Danny sapaan akrabnya menceritakan awal penyusunan organisasi baru dalam struktur pemerintahan kota Makassar hingga Dinas Kebudayaan berdiri sendiri. Sebelumnya, instansi yang menangani persoalan ini dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Saat pemerintah kota disuruh memilih tentang peraturan struktur pemerintah kota yang baru, maka tidak pernah ragu, bukan dadakan, tapi menjadi sebuah kebutuhan kota Makassar, saya memilih kebudayaan berdiri sendiri menjadi dinas kebudayaan,” ucapnya.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Saat itu, cerita Danny, banyak masukan berbagai pihak, khususnya para budayaawan. Hanya saja saat itu dinas ini masih tidur atau belum bisa bergerak sama sekali.
“Tapi hari ini, di bawah kepemimpinan ibu Sittiara (Sittiara Kinang, Kadis Kebudayaan) Alhamdulillah, Dinas kebudayaan bangun dari tidurnya, dan kemudian bangkit dan langsung berlari dengan menginisiasi acara seperti hari ini,” pungkas Danny Pomanto.
Menurut Danny, budaya menjadi bahagian penting dari kehidupan kota Makassar. Hal ini sejalan dengan kepercayaan dan ajaran agama yang dipahaminya, yakni jika ingin menempuh jalan yang lurus masa depan, jangan lupa menengok sejarah masa lalu.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Dimana sejarah merupakan budaya yang diwarisi oleh orang-orang terdahulu, bisa menjadi pelajaran untuk melakukan lebih baik.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Sittiara Kinang menyampaikan kegiatan yang bertajuk “menggagas hari kebudayaan” berharap kegiatan ini mampu melahirkan hal yang positif. Harapannya adalah ada sebuah rekomendasi 1 hari bersejarah atau mempunyai nilai histori dari kota Makassar untuk diususlkan menjadi hari kebudayaan.
“Ini sekaligus moment bagi kita semua khususnya bapak Wali Kota Makassar sebagai peletak dasar pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui penetapan hari kebudayaan Makassar,” papar Ira sapaan akrabnya.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Tinggal kata Ira dibutuhkan dasar hukum melalui Perda atau Perwali kota Makassar agar bisa diperingati setiap tahunnya.
Hadir dalam kegiatan ini, para budayawan, seniman, sejarawan, akademisi dan praktisi budaya, perwakilan komunitas penggiat seni budaya dan lembaga adat, Guru Mata Pelajaran Seni Budaya, serta kalangan Mahasiswa perwakilan perguruan tinggi.
(Syaiful)
