REPUBLIKNEWS.CO.ID, SEOUL – Meski masih mengikuti World Cities Summit Mayor Forum 2023 di Seoul, Korea Selatan, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyempatkan diri untuk mempresentasikan hasil inovasi Pemkot Makassar dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2023 Kemendagri.
Dua inovasi unggulan yang dipaparkan Danny Pomanto adalah aplikasi Pakinta dan inovasi non digital Jampangi.
Danny menyebut ada 102 inovasi Pemkot Makassar tahun ini. Sebanyak 79 masuk dalam inovasi unggul, dimana 23 di antaranya digital dan 56 termasuk non digital.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Pakinta yang masuk dalam IGA Award ini merupakan bagian dari inovasi layanan publik berbasis digital dengan akronim Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi.
Salah satu upaya Pemkot Makassar meningkatkan sistem pelayanan administrasi pajak termasuk integrasikan teknologi informasi dalam pengelolaan pajak.
“Artinya kapan pun dimanapun setiap warga Makassar dapat membayar pajaknya. Alhamdulillah ini mudah didownload di android dan IOS,” kata Danny Pomanto, di sela-sela sesi pemaparan, Selasa (26/9/2023).
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Inovasi ini juga menjadikan Makassar juara perihal digitalisasi aplikasi daerah belum lama ini. Lebih jauh, dalam lingkup Asia lalu diminta untuk di-share lebih luas mengenai aplikasi ini.
Kedua ialah Jampangi. Dalam bahasa Indonesia, nama itu berarti mengurusi. Kepanjangan Jampangi sendiri ialah Jangkauan Maksimal Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terintegrasi.
Inovasi ini dikreasikan RS Umum Daya Makassar. Yang mana pelayanannya bersifat holistik dan integratif yang mana dilakukan secara utuh mulai dari masa kehamilan, pascapersalinan sebagai deteksi dini terhadap potensi kegawatdaruratan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Juga sebagai upaya menekan prevalensi stunting, fungsi kuratif, preventif, rehabilitatif dan pelayanan administrasi terpadu dalam satu tempat.
“Tentunya mendukung program zero stunting bahwa kita tidak menunggu saat lahir tetapi sebelum lahir dikontrol memang agar target bebas stunting cepat terwujud,” demikian Danny. (*)
