REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Tim Penggerak PKK Kecamatan Bungaya melakukan kolaborasi dalam upaya menekan angka stunting di tingkat desa hingga kelurahan yang ada di kecamatan.
Kolaborasi tersebut dilakukan bersama Puskesmas Bungaya dengan menghadirkan program Operasi Tikus atau Operasi Tindakan Khusus Stunting.
Ketua TP PKK Kecamatan Bungaya Basse Bolong Idris menjelaskan, Operasi Tikus ini merupakan inovasi yang sudah berjalan di Kecamatan Bungaya, khususnya di seluruh posyandu yang ada. Dalam operasi tersebut ada beberapa kegiatan yang dilakukan.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Mulai dari mencegah prevalensi stunting dengan cara memberikan edukasi pentingnya membawa balita ke posyandu setiap bulannya.
“Ke posyandu ini untuk memantau tumbuh kembang balita, juga mengedukasi pemberian ASI eksklusif pada anak usia 0 hingga 6 bulan,” ungkapnya, di sela-sela menerima Tim SMEP PKK Kabupaten Gowa, di Kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, kemarin.
Selain itu, dalam operasi itu juga diberikan edukasi kepada ibu-ibu balita terkait keterampilan mengolah bahan makanan tambahan yang berbasis pangan lokal yang akan diberikan kepada balitanya. Karena dirinya menilai bahwa makanan bergizi itu tidak harus mahal.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Jadi kami juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu balita bagaimana cara mengolah makanan tambahan untuk anaknya yang berbasis pangan lokal,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf mengatakan, inovasi menjadi salah satu hal penting dalam upaya mempercepat penurunan kasus stunting di daerah. Dengan hadirnya Operasi Tikus di Kecamatan Bungaya diharapkan ada langkah-langkah atau pembenahan untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada.
“Kalau kita berbicara inovasi, ini tidak terlepas dari munculnya sebuah ide atau gagasan kreatif kemudian diimplementasikan dalam rangka memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Pada kunjungan SMEP kali ini, Mussadiyah juga turut mengunjungi sejumlah titik. Di antaranya Rumah Dilan, Rumah Sehat, hingga Rumah Gizi.
