REPUBLIKNEWS.CO.ID,MASAMBA — Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menyelenggarakan Deklarasi Damai sebagai wujud komitmen bersama mensukseskan pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak yang akan berlangsung 14 Juli 2021 Mendatang.
Kegeiatan yang di pusatkan di Baruga Komunitas Adat Desa dodolo ini di hadiri 21 calon kepala desa dari 6 Desa yang ada kecamatan rampi Jum’at (18/06/2021).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Luwu Utata, Misbah dalam sambutan menjelaskan tujuan Deklarasi Damai ini agar penyelenggaraan pilkades serentak tahun 2021 di Kabupaten Luwu Utara khususnya diseluruh desa yang ada di Kecamatan Rampi dapat berjalan lancar, aman, damai, kondusif dan demokratis.
Baca Juga : Wabup Cek Kesiapan Pilkades Soppeng 2022 pada 5 Kecamatan
Harapannya ada tanggung jawab dan komitmen bersama semua pihak untuk mensukseskan Pilkades Serentak. Baik Pihak Pemerintah, Panitia, BPD, pihak terkait, tokoh masyarakat, tokoh adat,tokoh agama, dan yang lebih utama para calon kades.
“Kita berharap masalah-masalah yang timbul di setiap tahapan dapat di selesaikan langsung supaya tidak berlarut dan dan menghalangi tahapan yang ada.”Bebernya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara dalam sambutannya menjelaskan, bahwa semua calon kepala desa yang maju di dasari niat baik dan tulus, untuk kemajuan desa masing-masing.
Baca Juga : Buka Orientasi Aparatur Desa, Ini Pesan Bupati Luwu Utara Untuk Kades
“Silahkan memilih kepada siapa kita akan memberi amanah, proses pemilihannya hanya sesaat yang lama itu adalah hubungan silaturahmi, jadi jangan karena beda pilihan hubungan silaturahmi itu putus. Jadi tetap jaga silaturahmi,” kata Indah.
Saat ini pandemi covid-19 belum usai
Di harapkan Kepada para simpatisan Dan calon kepala desa agar Tetap tegakan protokol kesehatan dalam masa kampanye dan pelaksanaan Pilkades.”Tandasnya
Indah juga meminta untuk para calon kendidat agar wajib melakukan vaksin Covid-19.”Mari jadikan pilkades
momentum mensukseskan program vaksin, ajak keluarga dan warga yang lain.” tutup bupati perempuan pertama di Sulsel itu. (*)
