0%
logo header
Senin, 28 Maret 2022 21:59

Delapan Organisasi Mahasiswa Asal Sultra di Makassar Tolak Kongres BAKOPPMIST

Pertemuan Perwakilan dari Delapan Organisasi Kemahasiswaan asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ada di Kota Makassar, Minggu (27/03/2022). (Istimewa)
Pertemuan Perwakilan dari Delapan Organisasi Kemahasiswaan asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ada di Kota Makassar, Minggu (27/03/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Delapan Organisasi Kemahasiswaan berasal dari beberapa Kabupaten di Sulawesi Tenggara yang ada di Kota Makassar, menolak rencana diadakanya Kongres Badan Kontak Organisasi Pemuda dan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (BAKOPPMIST)  pada hari Selasa-Rabu (29-30/03/2022), di Hotel Claro Kota Makassar.

Kongres tersebut rencananya akan dilaksanakan selama dua hari dan akan menetapkan Faridh Reza Fahievi, S.Ars. sebagai Formatur terpilih secara aklamasi, hal ini dianggap cacat prosedur dan mekanisme lembaga secara umum.

Koordinator Penolakan, Acep, mengatakan dalam proses pelaksaanaan Kongres yang dianggap cacat tersebut, tentunya seluruh Gerak Haluan Organisasi tidak berlandaskan pada AD/ART yang resmi. Pasalnya seluruh syarat bakal calon Ketua Umum tidak memiliki acuan yang jelas dimata hukum.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Agenda Kongres yang akan dilaksanakan memang tidak memiliki acuan yang jelas, bahkan setelah vakum selama 20 tahun, AD/ART sebagai Pedoman dalam menjalankan organisasi tidak terlihat wujudnya. Namun secara tergesa-gesa pihak Sterring dan Panitia Penyelenggara tetap akan menjalankan agenda Kongres tanpa melibatkan seluruh lembaga yang berasal dari Sulawesi Tenggara untuk mendudukan masalah krusial lembaga,” ucapnya, melalui rilis yang diterima republiknews.co.id, Senin (28/03/2022).

Kongres yang akan dilaksanakan tersebut, juga disebut lantas mendapat penolakan dari beberapa Oraganisasi mahasiswa Daerah seperti IPPMIK (Konawe), IP2M (Konawe Selatan), Kesatuan Mahasiswa Buteng- Makassar (Buton Tengah), Buton Selatan, FORMULA, KEKAR BARSAMA, IMPIB (Bombana), IMAKAB (Buton), PGLM Makassar (Buton Utara), Wakatobi Hipmawangi, HPMK, HIPPMAT Makassar.

“Dalam penolakannya, Lembaga yang tergabung dalam Aliansi Sultra Menolak Kongres tersebut menganggap bahwa seluruh agenda proses Pelaksanaan Kongres memang tidak memiliki Acuan Administrasi dan terkesan asal-asalan. Karena hal itu, kami yang akan tetap mengawal penolakan agenda ini dan berupaya untuk menggagalkan kongres tersebut yang di nilai cacat Administrasi,” sambungnya.

Baca Juga : Indosat Perkuat Pengalaman Digital di Makassar Dengan AIvolusi5G

Namun dibalik itu, Acep yang juga berasal dari Sulawesi Tenggara dan bersatatus sebagai mahasiswa aktif di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Makassar, menilai agenda Kongres tersebut memilki kecacatan dari aspek persyaratan calon Ketua Umum.

Disebutkannya, penilaian itu ia katakan cacat dalam merumuskan poin-point yang ada pada persyaratan bakal calon.

Pertama, agenda Kongres tidak adanya komunikasi lintas Lembaga Daerah se-Sultra dalam menyepakati perihal akan didakannya kongres BAKOPPMIST.

Baca Juga : Gojek, Tangan Di Atas dan Pemkot Makassar Dukung Pelaku UMKM Kuliner Baru Naik Kelas

Karena hal itu, Acep melanjutkan, pemilihan Formature Ketua Umum di Kongres nanti bukan berada pada pengakuan lembaga mahasiswa Daerah yang menolak, karena dianggap tidak qorum dalam pelaksanaan pemilihan.

“Dari seluruh persyaratan bakal calon yang dirumuskan oleh Stering memang tidak mengantongi kesepatakan seluruh lembaga-lembaga mahasiwa asal Sultra, hanya beberapa lembaga yang dilibatkan dalam merumuskan syarat itu, bahkan lembaga yang tidak dilibatkan itu meminta kepada stering untuk mendiskusikan bersama terkait masalah persyaratan yang dinilai asal-asalan itu,” tutupnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646