REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, pertanian menjadi tulang punggung ekonomi. Namun, petani di sini berjuang dengan tantangan air yang tidak memadai dan ketersediaan pupuk yang terbatas. Tanpa sistem irigasi yang memadai, mereka harus bergantung pada curah hujan yang tidak menentu. Biaya operasional tinggi dan keterbatasan pupuk subsidi semakin mempersulit mereka.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten memberikan bantuan berupa pupuk, bibit, kapur, dan alat pertanian lainnya. Meski begitu, tantangan tetap ada.
“Bantuan pemerintah kabupaten sangat membantu. Petani kita merasakan dampak positif dari bantuan tersebut,” ujar Sutarno, Minggu (05/11/2023).
Baca Juga : Di Muara Jawa, Edi Damansyah Ungkap Program Baru Rp150 Juta per RT
Mesin panen sudah cukup tersedia di desa ini, namun mesin tanam masih jarang digunakan. Sutarno menjelaskan bahwa sistem tanam padi masih manual karena ada buruh tani yang dibayar, tetap mempertahankan kearifan lokal.
Generasi tua masih mendominasi petani padi di desa ini, dengan semangat bertani yang tetap berkobar. Namun, regenerasi petani padi menjadi sulit karena kurangnya minat dari anak-anak muda.
“Hortikultura masih menarik bagi generasi muda, dan mereka telah menerima pelatihan. Namun, di sektor tanaman pangan, perlu ada pelatihan khusus untuk memikat hati anak-anak muda,” tambahnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
