0%
logo header
Minggu, 16 Januari 2022 06:08

Dewan Desak Dinas PU-PR Luwu Timur Perhatikan Kualitas Proyek Aspal Rante Mario-Ujung Baru yang Retak

Anggota Komisi III, DPRD Luwu Timur, Alpian Alwi.
Anggota Komisi III, DPRD Luwu Timur, Alpian Alwi.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU TIMUR– Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Luwu Timur, Alpian Alwi soalkan pengerjaan peningkatan ruas Desa Rante Mario menuju Desa Ujung Baru, Kecamatan Tomoni.

Pasalnya, pekerjaan yang dikerjakan oleh CV. Barata itu belum cukup sebulan kondisinya sudah retak.

“Saya harap ada itikad baik dari pihak kontraktor CV. Barata untuk melakukan perbaikan kembali,” kata Alpian, Minggu (16/1/2022).

Baca Juga : Bupati Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Luwu Timur Terkait Ranperda 2022

Seharusnya, kata Alpian pihak kontraktor harus memperhatikan kualitas pekerjaannya, dan juga pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) selaku pengguna anggaran harusnya betul-betul teliti dalam melakukan pengawasan dan pendampingan.

“Pekerjaan seperti ini harus memperhatikan kualitas, dan begitupun dengan pihak Dinas PUPR harus ketat dalam mengawasi hasil pekerjaan, kalau ada kerusakan seperti ini segera di perbaiki,” tegasnya.

Bahkan, kata Alpian, apabila pihak kontraktor tidak bisa memperbaiki pekerjaannya, maka pihak penegak hukum bisa melakukan pemeriksaan terkait hasil pekerjaan itu.

Baca Juga : Anggota DPRD Luwu Timur Jadi Pemateri di Bimtek Peningkatan Kapasitas BPD

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Syahrir Syahruddin beralasan penyebab retaknya proyek tersebut disebabkan karena pergerakan air.

Lanjut Syahrir, pekerjaan tersebut juga belum rampung 100 persen, bahkan telah dikenakan denda karena melampaui masa kerja.

“Belum 100 persen ini pekerjaan, masih akan dilakukan pembenahan, kegiatan ini memang menyebrang tahun dan di kenakan denda, jadi belum diterima,” kata Syahrir.

Baca Juga : Hadirkan Manajemen PT Vale, Ketua DPRD Luwu Timur Pimpin RDP Rekrutmen Naker

Selain itu, kaya Syahrir, pekerjaan itu memang mengalami kesulitan karena terdapat mata air sehingga dilakukan pemasangan bronjong.

“Memang agak sulit perlakuannya disitu karena memang sumber air turun kebawah. Memang bukit disitu makanya di bronjong kalau ditutup pakai pasangan batu tidak mengalir air kebawah bisa jatuh proteksinya ke bawah,” tambah Syahrir.

Untuk diketahui, pekerjaan pembangunan jalan paket 4, peningkatan ruas Rante Mario-Ujung Baru menggunakan anggaran APBD 2021 sebesar Rp.998 juta.

Baca Juga : Bahas Tahapan Seleksi P3K Formasi 2022, Komisi I DPRD Luwu Timur Gelar RDP

Proyek ini dikerjakan oleh CV. Barata selalu kontraktor pelaksana, sedangkan konsultan pengawas CV. Syafrina Survival Konsultan.

Penulis : Asril
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646