0%
logo header
Kamis, 11 Oktober 2018 22:30

Di Bontonompo, Aliyah Mustika Ajak Masyarakat Ciptakan Generasi Berkualitas

Di Bontonompo, Aliyah Mustika Ajak Masyarakat Ciptakan Generasi Berkualitas

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham menemui ratusan warga di Desa Bontobiraeng Selatan, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Kamis (11/10/2018).

Kedatangan Aliyah Mustika ke daerah ini untuk menggelar sosialisasi program Pengendalian Penduduk bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Sulawesi selatan.

Dalam arahannya, politisi Partai Demokrat ini mengatakan bahwa Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) tidak melarang warga untuk melahirkan lebih dari dua kali, namun juga memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menciptakan generasi yang berencana dan berkualitas.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Program ini tidak melarang kita untuk melahirkan anak lebih dari 2 orang, tapi lebih kepada memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana supaya kita bisa menciptakan generasi yang berkualitas,” ujar Aliyah.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Aliyah Mustika juga meminta kepada seluruh orang tua untuk tidak terburu-buru menikahkan anaknya.

“Kasian kalau anak dikasi buru-buru menikah, saya harap kita orang tua bisa persiapkan dulu masa depan mereka dengan baik, sekolahkan baik-baik sampai ke bangku perguruan tinggi, kasi pekerjaan yang baik supaya mereka juga bisa hidup sejahterah nantinya,” ungkap Isteri Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ini.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Sementara itu, Sekretaris BKKBN Sulsel, Hj. Mastang dalam sambutannya juga mengungkapkan dalam program KB Pemerintah juga menekankan kepada masyarakat untuk menghindari 4 T (Terlalu).

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menghidari 4 (T), yaitu yang pertama Terlalu muda melahirkan, anak dibawah usia 21 tahun yang melahirkan cukup berbahaya karena kandungannya belum siap untuk melahirkan, ini bisa berakibat kematian pada anak dan ibu. Yang ke dua Terlalu tua melahirkan, ini juga berpotensi terhadap ibu yang melahirkan dan banyak ibu yang meninggal karena melahirkan di usia tua. Yang ke tiga Terlalu dekat jaraknya, setidaknya ibu memprogramkan untuk melahirkan kembali setelah 5 tahun melahirkan, ini supaya ibu bisa fokus mengasuh anak supaya bisa mandiri dulu baru melahirkan lagi. Dan yang ke empat Terlalu banyak, ini juga kita pasti tidak bisa fokus mengurus anak karena terlalu banyak anakta, sehingga kita tidak bisa mempersiapkan masa depan mereka dengan baik,” kata Hj. Mastang.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Koalisi Kependudukan BKKBN Sulsel Jamaluddin Sawaji sebagai pemateri, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gowa Sofyan Daud, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa Asriady Arasi dan kepala Desa Bontobiraeng Selatan, Rusdi Mattoreang.

Baca Juga : Kado Akhir Tahun untuk Pekerja Buruh: UMK Makassar 2026 Naik 6,92 Persen, Tembus Rp4,14 Juta

(Saddam Buton)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646