0%
logo header
Minggu, 12 Maret 2023 19:42

Dibalik Tragedi Lere Bima, Mayat Aminunsyah Didorong Ikan Lumba-Lumba

Mayat Aminusyah saat dievakuasi tim dari Basarnas beberapa waktu lalu. (Istimewa)
Mayat Aminusyah saat dievakuasi tim dari Basarnas beberapa waktu lalu. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BIMA — Jenazah remaja Aminunsyah Syamsuddin (19), yang ditemukan nelayan Pantai Wane Bima di Pantai Mata Lere Bima NTB, Selasa (7/3/2023) siang setelah terbawa gelombang dan tenggelam Ahad (5/3/2023), Selasa sore dimakamkan di Desa Parado Wane, kampung asalnya.

Kepala Biro “Indonesia Pos Media Group” Makassar di Bima, Drs. Kaharuddin yang meliput langsung peristiwa itu menjelaskan, beberapa saat sebelum menemukan mayat Aminunsyah, para nelayan melihat mayat alumni Pondok Pesantren Al Mukhlisshin Parado Bima tahun itu dikerumuni beberapa ekor lumba-lumba. Tampaknya ikan lumba-lumba inilah yang mendorong mayat kurban dari tengah laut  mendekat ke arah pantai.

“Setelah memastikan benda putih itu mayat Aminunsyah, para nelayan terpaksa menebar jaring untuk menangkap jasad kurban agar tidak terbawa arus ke tengah,” ujar Kaharuddin, alumni Universitas Veteran Republik Indonesiam(UVRI) Makassar tahun 1987 tersebut.

Baca Juga : Kampus IAIN Bima Siap Dibangun

Dalam rekaman video di media sosial yang diperoleh republiknews.co.id, mayat Aminunsyah sebelum dinaikkan di speedboat Basarnas terlebih dahulu dimasukkan kedalam kantong jenazah berwarna hitam saat masih di atas permukaan laut. Hal ini dilakukan karena tubuh korban sudah mulai terkelupas akibat “termakan” air laut selama dua hari lebih.

Tim Basarnas Bima kemudian membawa mayat korban menggunakan speedboat hingga ke pinggir laut/tepi pantai.

Masyarakat kemudian bergotong royong mengangkut speedboat berisi mayat korban menuju Ambulnas Puskesmas Parado yang sudah siaga sejak Ahad (05/03/2023).

Baca Juga : Muhammad Mutawakkil, Berhasil Jadi Hafiz Al-Quran Hafal 30 Juz di Usia 17 Tahun

Saat dipindahkan ke ambulnas, barulah kantong berisi mayat korban diangkat dari speedboat karena sudah mulai mengeluarkan bau kurang sedap.

Informasi yang diperoleh republiknews.co.id, Sabtu (11/03/2023) malam dari para mahasiswa Parado Bima di Makassar, terungkap almarhum Aminunsyah baru saja ditinggal pergi oleh Syamsuddin, ayahnya. Sebelumnya, dia merantau ke Kalimantan. Dia kembali ke Parado Wane Bima karena ayahnya berpulang.

Ternyata, sekembali di Parado Wane, almarhum sudah terpengaruh kehidupan anak-anak muda perkotaan. Seperti menenggak minuman yang beralkohol. Bahkan sebelum mandi-mandi di Pantai Mata Desa Lere Kecamatan Parado, 70 km di sebelah selatan Kota Bima (15 km dari Desa Parado), almarhum terlebih dahulu menenggak salah satu merek minuman keras.

Baca Juga : Dua Hari Hanyut Terseret Gelombang Laut, Remaja di Bima Ditemukan Tewas

Dari berbagai laporan masyarakat setempat, meskipun Kecamatan Parado termasuk terpencil dan jauh dari ibu kota Kabupaten Bima dibandingkan kecamatan lainnya, namun pengaruh kehidupan anak kota sangat dominan di desa-desa. Anak-anak muda sudah mengenal obat-obat terlarang, bahkan ada iru rumah tangga beberapa waktu yang lalu dibekuk polisi karena diketahui menjual obat terlarang. M. Dahlan Abubakar

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646