0%
logo header
Rabu, 16 Desember 2020 17:46

Diduga Sebagai Penghasut dalam Aksi Ricuh di Morosi, Ini Kata Ilham

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Ilham Saputra alias Kiling saat memimpin aksi demonstrasi di PT. VDNI Morosi. Foto: istimewa
Ilham Saputra alias Kiling saat memimpin aksi demonstrasi di PT. VDNI Morosi. Foto: istimewa


REPUBLIKNEWS.CO.ID, Kendari – Pasca aksi demonstrasi yang berujung ricuh disertai pembakaran sejumlah fasilitas dan alat berat pada Senin (14/12/2020) di Morosi, tepatnya di PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), lima orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sultra.

Mereka diduga menghasut massa yang memicu kericuhan dan pembakaran fasilitas pabrik milik investasi China tersebut.

Salah satu dari kelima orang tersangka merupakan Korlap aksi Ilham Saputra. Ia menceritakan kronologi terjadinya aksi yang berujung ricuh dan pembakaran itu.

“Kronologi terjadinya aksi buruh yang mengakibatkan adanya pembakaran, Bahwa yang perlu dipertegas terkait pembakaran, kami sama sekali tidak bertanggung jawab atas insiden yang mengatasnamakan buruh karena itu bukan bagian dari masa aksi,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republiknews.co.id, Rabu (16/12/2020).

“Aksi kami adalah aksi damai mulai pukul 06.00-12.00 WITA, yang dimana pukul 06.00 WITA kami melakukan orasi di lokasi, namun aspirasi kami selalu ditolak oleh pihak Humas dan bahkan sampai megaphone itu dirampas hingga kabel megaphone itu putus,” sambungnya.

Lanjut Kiling, sapaan akrabnya mengatakan, saat berada di depan pos, selama dua jam melakukan orasi dan aksi damai, pihak humas sedang berdiri di belakang pihak kepolisian, akan tetapi secara tiba-tiba masa aksi dilempari batu dan dikejar.

“Saya pun selaku korlap menghindari insiden perlemparan batu tersebut dengan menarik mundur masa aksi,” ungkapnya.

Dia pun mengaku, sebelum pulang dirinya sudah memerintahkan kepada masa aksi untuk tidak terlibat maupun tidak terprovokasi saat insiden pelemparan batu.

Hanya saja terkait pembakaran yang mereka lihat melalui video sekitar pukul 15.00 WITA hingga malam, dia mengaku bahwa itu bukan tindakan dari peserta aksi buruh dan bukan dari masa aksi kami.

“Terkait pemberitaan media yang mengatakan kami profokator, itu mohon ditunjukan dimana letak tindakan provokatifnya dan dimana kami mengahasuti,” cetusnya.

Karena kata Ilham, mereka tidak ada di tempat saat pembakaran terjadi dan mereka juga tidak pernah memerintahkan untuk anarkis apalagi membakar.

“Malahan kami menenangkan masa aksi untuk tidak anarkis, dan terkait pembakaran kami tidak bertanggung jawab karena sudah tidak di lokasi,” tutupnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646