REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD), Otoritas Jasa Keuangan, Hasan Fawzi menilai bahwa global digital transformation secara global maupun nasional memiliki peluang pasar yang sangat terbuka.
Hal ini diungkapkan saat menjadi pembicara pada High-Level Talk dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi Kebijakan untuk mendukung Digitalisasi sebagai New Source of Growth”. Kegiatan ini menjadi rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025, di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.
Hasan mengaku, transformasi digital pun kemudian menghadirkan ruang atau area yang menjadi implikasi penting saat dilakukannya transformasi digital.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Dengan adanya transformasi digital maka akan terbuka ruang untuk adopsi dan menjadi lahan investasi yang baik di teknologi digital,” katanya.
Selain itu, digitalisasi diharapkan juga dapat mempercepat efisiensi dan membuka serta meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha. Selain itu juga akan menghadirkan user experience yang baru dan akses keuangan yang inklusif bagi masyarakat.
“Transformasi digital juga harus selaras dengan agenda keberlanjutan lingkungan,” kata Hasan.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara, Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid mengungkapkan, langkah OJK dan Bank Indonesia yang berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan besar ini patut diapresiasi. Menurutnya, kemajuan ekonomi digital hanya dapat tercapai jika seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama dalam semangat sinergi dan inovasi.
“Dua kata yang dipilih menjadi semangat kita dalam pertemuan hari ini, sinergi dan inovasi, menurut saya juga sangat kontekstual dan penting untuk akselerasi transformasi ekonomi dan keuangan digital. Ini mengingatkan kita bahwa kemajuan hanya dapat dicapai jika pemerintah, regulator, industri, akademisi, dan pelaku inovasi melangkah bersama,” ujarnya,
Ia menekankan bahwa transformasi digital harus berlandaskan pembangunan infrastruktur yang merata, kesiapan sumber daya manusia, dan ruang digital yang aman. Ia menyampaikan, Komdigi terus memperkuat kerja sama dengan OJK dalam pengawasan ruang digital dan pemberantasan kejahatan siber.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Kami sudah melakukan takedown kurang lebih 3 juta lebih, dan sebagian besar adalah terkait dengan judi online. Tapi tidak hanya itu, kami juga melapor kepada OJK 31 ribu lebih rekening yang terindikasi terkait dengan judi online, dan ditindaklanjuti dengan baik oleh OJK,” tegas Meutya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa transformasi digital bukan hanya berkaitan dengan penerapan teknologi, tetapi pada kemampuan berinovasi untuk membuka akses yang lebih inklusif, meningkatkan efisiensi layanan, serta memperkuat kepercayan publik.
“OJK berkomitmen menjaga ekosistem keuangan digital yang aman, adaptif, dan inklusif, tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan, tetapi juga untuk memastikan transformasi ini memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
Lebih lanjut, OJK juga terus memperkuat pengaturan dan pengawasan berbasis data dan teknologi, termasuk melalui pemanfaatan supervisory technology (SupTech), integrasi data lintas sektor, serta kolaborasi yang lebih erat dengan otoritas fiskal, moneter, dan pelaku industri.
“Kami meyakini bahwa transformasi digital harus dibangun di atas landasan kepercayaan terhadap sistem, terhadap tata kelola, dan terhadap pelindungan konsumen. Oleh karena itu, inovasi dan mitigasi risiko harus berjalan beriringan,” katanya.
Sementara, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan, percepatan transformasi ekonomi dan keuangan digital memerlukan kolaborasi erat antar-kementerian, lembaga, dan pelaku industri.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“FEKDI dan IFSE 2025 menjadi wujud nyata sinergi nasional dalam mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital. Kolaborasi pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK menjadi kunci untuk mendorong digitalisasi yang inklusif, efisien, dan sejalan dengan Asta Cita menuju Indonesia Maju,” ujarnya.
