Dirreskrimum Polda Sultra Siap Turun Dari Jabatannya Jika Kasus Randi-Yusuf Tidak Terungkap

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KENDARI — Setahun sudah kasus mahasiswa Univeraitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Yusuf yang tewas tertembak setelah terkena peluru nyasar saat mengikuti aksi unjukrasa penolakan RUU KUHP berlalu. Namun kasus tersebut sampai hari ini belum mendapatkan kepastian hukum.

Koordinator Aliansi Mahasiswa Hukum Bersatu, Suratman mengatakan bahwa jika dalam beberapa minggu kedepan Polda Sultra tidak menyelesaikan kasus tewasnya Randi-Yusuf, berarti kepolisian benar-benar tidak ada itikad baik untuk menuntaskan kasus Randi-Yusuf.

“Mosi Tidak Percaya kepada Polda Sultra harus diangkat,” tutur Suratman, Senin (28/09/2020).

Suratman menambahkan, bahwa Polda Sultra terkesan melindungi pelaku dari tuntutan pidana.

“Khawatirnya jangan sampai diputus bebas si pelaku,” tambahnya.

Ditempat yang berbeda, Dirreskrimum Polda Sultra, Kombes Pol Laode Aries sangat bersyukur dengan hadirnya mahasiswa yang sangat membantu kepolisian untuk menuntaskan kasus Randi-Yusuf.

“Kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang sudah memberikan solusi kepada kami agar kasus meninggalnya Randi-Yusuf terang benderang,” ungkap Aries kepada awak media.

Aries mengatakan, bahwa kasus Randi saat ini sedang disidangkan di pengadilan Jakarta Selatan sementara kasus Yusuf masih dalam tahap penyelidikan.

Dirinya juga menyampaikan bahwa ketika Polda tidak mampu selesaikan kasus Randi-Yusuf, maka dirinya siap turun dari jabatannya.

“Saya juga punya niatan untuk selesaika kasus ini, tapi jangan dipaksa berapa hari atau berapa minggu dong. Kita terus melakukan pencarian alat bukti. Kalau tidak selesai saya siap mundur dari jabatan saya saat ini,” tegasnya. (Akbar Tanjung)