REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTIM – Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), akan membangun museum pendidikan dan budaya pada tahun 2025 mendatang.
Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kutim, Padliansyah, mengatakan, museum tersebut akan dibangun di Jalan Sukarno Hatta, Sangatta, setelah kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (Stais) dan di atas lahan seluas empat hektar.
“Lahan yang kita punya untuk membangun museum tahun depan itu empat hektar dan posisinya di Jalan Sukarno Hatta setelah kampus Stais Sangatta,” kata Padliansyah, Sabtu (02/10/2024).
Baca Juga : 9 Atlet Tenis Meja Kutim, Pastikan Tiket 16 Besar di Porprov Korpri III Kaltim
Padliansyah menjelaskan, pada anggaran perubahan ini Disdikbud Kutim akan melakukan penganggaran untuk melakukan pembersihan lahan.
“Untuk tahun ini kami sudah anggarkan untuk pembersihan lahan, soalnya rumput di situ sudah tinggi jadi akan kita bersihkan dan buat akses jalan yang bagus dan nyaman,” katanya.
Menurut Padliansyah, pembangunan museum ini cukup penting dikarenakan banyak barang-barang peninggalan budaya yang sudah lengkap dan bisa dipajang di museum nantinya.
Baca Juga : Tim Pickleball Kutim Bidik Tiket Final pada Porprov Korpri III Kaltim
“Tak hanya barang purba peninggalan dengan nilai budaya Kutim saja yang akan dipajang, akan tetapi barang dengan nilai pendidikan juga akan dipajang di museum tersebut salah satunya buku dengan isi jurnal kegiatan festival adat di Marukangan, Sandaran yang sudah dicatat dalam HAKI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Padliansyah menjelaskan, bahwa museum tersebut nantinya akan memiliki beberapa fasilitas seperti studio dan layar empat dimensi.
“InsyaAllah museum yang nanti akan dibangun Disdikbud ini isinya lengkap, mulai dari barang peninggalan dengan corak budaya Kutim, buku yang mencatat setiap festival budaya, hingga studio juga nanti ada, pokoknya kita usahakan lengkap semuanya,” ucapnya.
Baca Juga : Ardiansyah Sebut Pemkab Kutim Komitmen Angkat Seluruh Honorer Jadi P3K
Untuk diketahui, tahun 2025 Disdikbud akan menganggarkan sekitar Rp2,5 miliar untuk pembangunan gedung museum ini, dengan harapan masyarakat Kutim bisa lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri. (*/)