0%
logo header
Rabu, 09 Juli 2025 15:37

Dispar Kukar Petakan Desa Pelestari Budaya, Dorong Festival Komunitas Jadi Agenda Rutin

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto. [Foto.Redaksi/Republiknews.co.id]
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto. [Foto.Redaksi/Republiknews.co.id]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) memulai langkah strategis untuk memperkuat identitas budaya daerah melalui pemetaan desa-desa pelestari budaya lokal. Program ini dirancang tidak hanya untuk pelestarian, tetapi juga untuk mendongkrak potensi pariwisata berbasis komunitas.

Plt. Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan pentingnya desa sebagai pusat dinamika budaya yang masih otentik. Menurutnya, pelestarian tradisi harus dimulai dari desa dengan menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dan bukan sekadar penonton.

“Desa adalah benteng terakhir kebudayaan. Mereka menyimpan tradisi yang tidak bisa direkayasa. Karena itu, kami memetakan desa-desa yang aktif menjaga budaya, agar bisa kami fasilitasi melalui festival budaya berbasis komunitas,” ujar Arianto, Rabu (09/07/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan

Contoh nyata datang dari Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, yang merayakan HUT ke-45 dengan menggelar berbagai pertunjukan seni tradisional seperti tari daerah dan wayang kulit. Kegiatan ini dilakukan secara swadaya oleh warga sebagai bagian dari upaya menjaga identitas budaya mereka.

Arianto menyebut inisiatif seperti itu perlu diangkat dan didukung pemerintah. Ia menyayangkan jika potensi luar biasa yang dimiliki desa hanya muncul saat momen seremonial dan tak berlanjut menjadi program rutin.

“Festival berbasis komunitas seharusnya jadi agenda berkala, bukan sekadar euforia tahunan. Ini penting untuk membangun kebanggaan lokal, regenerasi pelaku budaya, serta membuka peluang ekonomi kreatif,” jelasnya.

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif

Dispar Kukar kini mendorong agar setiap desa yang telah terpetakan dapat menyusun kalender budaya lokal yang dapat dijadikan bagian dari agenda pariwisata daerah. Upaya ini akan membuka ruang lebih luas bagi seniman lokal, pelaku UMKM, dan generasi muda untuk ikut berkontribusi.

Lebih dari itu, pengembangan pariwisata berbasis budaya di desa diyakini mampu membangun daya tarik baru dalam destinasi wisata Kukar. Pemerintah daerah pun siap memberikan dukungan teknis, promosi, hingga fasilitasi akses ke program pendanaan untuk pengembangan festival.

“Sudah saatnya pelestarian budaya tak lagi bergantung pada proyek pemerintah atau perayaan nasional. Kita perlu bangun budaya hidup yang rutin dan berpihak pada komunitas,” tegas Arianto.

Baca Juga : DPMD Kukar Tegaskan Pendampingan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Tabang

Dengan pendekatan ini, Pemkab Kukar berharap lahirnya festival budaya desa bisa menjadi kekuatan baru dalam membangun identitas daerah yang khas, sekaligus menjadikan pariwisata sebagai instrumen pelestarian budaya yang inklusif dan berkelanjutan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646