0%
logo header
Rabu, 30 April 2025 21:38

Ditengah Ketidakpastian Produksi dan Harga Nikel, PT Vale Tetap Catatkan Hasil Positif di Triwulan I 2025

Rizal
Editor : Rizal
PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan capaian produksi nikel dalam matte sebesar 17.027 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2025. (Foto: Istimewa)
PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan capaian produksi nikel dalam matte sebesar 17.027 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2025. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SOROWAKO – PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan capaian produksi nikel dalam matte sebesar 17.027 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2025 atau 1T25.

Pada periode 1T25 ini, volume produksi PT Vale lebih rendah 8 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (4T24). Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (1T24), capaiannya lebih rendah 6 persen.

Hal ini utamanya disebabkan oleh penghentian secara tak terduga salah satu tanur listrik PT Vale karena adanya masalah dalam sistem elektroda.

Baca Juga : Ikuti Bimtek DPW NasDem Sulsel, Andi Odhika Komitmen Perkuat Struktur dan Soliditas Partai

“Kami sekaligus memanfaatkan kesempatan ini untuk mempercepat jadwal pemeliharaan dari triwulan ketiga ke triwulan pertama 2025. Dengan demikian, kami dapat menyelaraskan operasi kami dengan lebih baik pada triwulan selanjutnya,” kata Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/4/2025).

“Meskipun menghadapi tantangan ini, kami telah mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk menjaga produksi kami tetap pada jalurnya,” tambahnya.

Abu Ashar menyebutkan jika PT Vale mengirimkan 17.096 ton nikel matte dan mencatat penjualan sebesar AS$206,5 juta pada triwulan pertama tahun ini.

Baca Juga : RUPST PT Vale Tetapkan Pembagian Dividen 60 Persen dari Laba Bersih Hingga Struktur Direksi Baru

Nilai ini turun dari AS$241,8 juta pada 4T24 yang disebabkan oleh jumlah pengiriman dan harga nikel rata-rata yang lebih rendah. Harga rata-rata yang direalisasikan pada 1T25 adalah AS$11.932 per ton.

Selain penjualan nikel matte, untuk pertama kalinya PT Vale juga menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolit secara komersial kepada pembeli domestik. Hal ini menandai sumber pendapatan yang lebih beragam dan prospek pertumbuhan yang positif bagi operasi perusahaan.

“Jumlah penjualan ini akan meningkat secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang, menyusul persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) kami pada akhir 2024, sebagai bagian dari 290.000 ton yang kami targetkan untuk diselesaikan pada paruh pertama 2025,” beber Abu Ashar.

Baca Juga : Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

Selain mendiversifikasi sumber pendapatan katanya, PT Vale juga terus meningkatkan basis biaya dan berhasil mengurangi biaya pendapatan. Secara triwulanan, biaya pendapatan PT Vale turun sebesar 13 persen dari AS$213,8 juta pada 4T24 menjadi AS$187,0 juta pada 1T25. Lebih rendah 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Abu Ashar, selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, PT Vale juga terus fokus pada peningkatan efisiensi melalui penerapan strategi pengadaan material skala besar yang mana hasil positifnya telah tercermin pada triwulan ini.

Berkat upaya berkelanjutan perseroan dalam mengelola biaya tersebut katanya, PT Vale mencatat EBITDA sebesar AS$51,7 juta pada triwulan pertama 2025. Sedikit lebih rendah dari AS$54,1 juta yang tercatat pada triwulan sebelumnya terutama karena harga nikel rata-rata yang lebih rendah.

Baca Juga : Bupati Bantaeng Uji Nurdin Akui Huadi Group Komitmen Tangani Aspirasi Warga Borongloe

“Meskipun begitu, PT Vale berhasil mencapai laba positif sebesar AS$21,8 juta pada triwulan ini,” demikian Abu Ashar. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646