REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) terus memperkuat inovasi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Tidak hanya menyasar kebersihan lingkungan, kebijakan ini juga diarahkan untuk menciptakan nilai tambah melalui pemanfaatan sampah sebagai sumber ekonomi dan energi alternatif.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hardiraharjo, menegaskan bahwa peran masyarakat menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
“Bank sampah bukan akhir proses, justru menjadi pintu awal untuk memilah, memproses, dan memanfaatkan sampah rumah tangga sebelum masuk ke TPA,” ujarnya, Kamis (08/05/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan limbah plastik menjadi material bangunan seperti batako dan paving block. Kegiatan ini telah dimulai di wilayah Tenggarong Seberang dan terbukti mampu menciptakan peluang kerja lokal.
“Warga sudah mulai memproduksi batako dari sampah plastik. Ini bentuk nyata ekonomi sirkular yang kami dorong, karena selain mengurangi sampah, juga membuka usaha baru,” tambah Slamet.
Lebih lanjut, DLHK Kukar juga pernah melakukan uji coba pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM) seperti solar di Loa Kulu. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, inisiatif ini memperlihatkan potensi besar sampah sebagai sumber energi terbarukan.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
“Tahun lalu kami mulai membangun sistem pengelolaan di Loa Kulu, Loa Tebu, Muara Muntai, dan Muara Wis. Fokus utamanya pada edukasi warga serta penyediaan sarana dasar,” jelasnya.
DLHK tidak bekerja sendiri. Kolaborasi dilakukan bersama komunitas lokal, sekolah, dan tokoh masyarakat agar pola pengelolaan ini dapat direplikasi secara luas. Tujuan utamanya adalah menekan beban sampah di TPA, sembari mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jika proses pemilahan dimulai dari rumah, kita bisa mengurangi volume sampah secara signifikan, menekan biaya operasional, sekaligus menghasilkan manfaat ekonomi. Ini solusi lingkungan dan ekonomi sekaligus,” tutupnya.
Baca Juga : DPMD Kukar Tegaskan Pendampingan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Tabang
Dengan pendekatan berbasis kemandirian masyarakat dan dukungan infrastruktur, DLHK Kukar optimistis strategi ini mampu memperkuat agenda pembangunan berkelanjutan di seluruh desa dan kelurahan se-Kukar.