0%
logo header
Rabu, 19 November 2025 09:33

Dorong Makassar Jadi Kota Kreatif, Munafri Matangkan Revitalisasi Pedestrian dan Ekspansi MCH

Rizal
Editor : Rizal
Rapat koordinasi revitalisasi pedestrian dan perluasan Makassar Creative Hub (MCH) di sejumlah kecamatan, Selasa (18/11/2025). (Foto: Istimewa)
Rapat koordinasi revitalisasi pedestrian dan perluasan Makassar Creative Hub (MCH) di sejumlah kecamatan, Selasa (18/11/2025). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Upaya Kota Makassar memperkuat identitasnya sebagai kota kreatif kembali dipacu. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa transformasi ruang publik tidak boleh berjalan setengah hati.

Melalui rapat koordinasi revitalisasi pedestrian dan perluasan Makassar Creative Hub (MCH) di sejumlah kecamatan, Selasa (18/11/2025), Munafri menekankan bahwa pembangunan kota harus menghadirkan ruang hidup yang inklusif, nyaman, dan menggerakkan aktivitas warganya.

Di hadapan jajaran perangkat daerah dan tim perancang, Munafri menekankan bahwa revitalisasi pedestrian dan penguatan ekosistem kreatif adalah dua elemen penting yang akan menentukan wajah Makassar dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel

Appi menegaskan, pembangunan kota yang lebih inklusif, dan kreatif dalam rapat koordinasi revitalisasi pedestrian dan ruang-ruang publik, serta pembangunan MCH di sejumlah kecamatan.

“Melalui Rakor ini, Pemerintah Kota Makassar memprioritaskan pembangunan infrastruktur, tidak hanya sekadar memperbaiki fisik kota, tetapi menciptakan ruang hidup yang menggerakkan masyarakat,” ujarnya.

Diketahui, saat ini, Makassar telah memiliki dua MCH, di Kawasan Jalan Nusantara dan Pantai Losari. Dua lokasi baru disiapkan di Kecamatan Biringkanaya dan Rappocini, lalu beberapa penjajakan lokasi sedang dilakukan di kecamatan lainnya, termasuk untuk wilayah kepulauan.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Munafri menegaskan bahwa MCH bukan sebatas proyek bangunan, tetapi ekosistem kreatif yang harus berfungsi. Ia menuturkan pengembangan cabang MCH harus mampu menghidupkan ruang ide dan sosial sesuai dengan potensi wilayah.

Lebih jauh, MunafriĀ  juga menekankan pentingnya standar hospitality bagi pengelola MCH seperti kesiapan dan kualitas SDM.

“Begitu bangunan jadi, stafnya juga harusnya sambil dibangun, SDM-nya sudah dilatih. Begitu MCH selesai, aktivitas bisa langsung jalan,” tambahnya.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Selain pedestrian dan MCH, Munafri memperkenalkan pendekatan akupuntur arsitektur, yakni menciptakan ruang interaksi kecil dan strategis di tengah kepadatan kota.

Ia menyarankan kemungkinan pembebasan beberapa rumah di titik tertentu untuk dijadikan ruang napas warga.

“Dua, tiga rumah kita beli, lalu kita jadikan ruang publik. Tempat seperti ini akan jadi titik temu masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Di akhir pertemuan, Munafri menegaskan bahwa seluruh dinas terkait harus menjadi motor penggerak, bukan hambatan.

“Dinas harus support, tidak boleh main-main. Mereka ini anchor-nya. Kalau pondasinya kuat, programnya jalan,” tutupnya.

Rapat tersebut menghadirkan IAI Principal Arsitek, Yulianti Tanyadji, yang memaparkan konsep revitalisasi pedestrian di empat koridor utama. Diantaranya kawasan Hasanuddin, Pattimura, Thamrin, dan Kajaolalido.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Dalam paparannya, Yulianti menyoroti sejumlah persoalan teknis yang harus ditangani mulai dari pelebaran trotoar, perbaikan drainase menjadi jalur pedestrian hijau, penataan titik lampu jalan dan kabel udara, hingga penataan ulang pepohonan.

“Penghijaun harus tetap menjadi prioritas. Pohon yang masih sehat kita pertahankan, yang mati kita ganti. Kita ingin koridor ini bukan hanya rapi, tapi hidup,” jelas Yulianti.

Dalam sesi pembahasan Makassar Creative Hub (MCH), Yulianti menawarkan rancangan program MCH kota MakassarĀ  dengan konsep pusat-satelit-mikro, agar tidak terjadi duplikasi proyek tetapi saling menguatkan. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646