REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola bank umum di Sulawesi Selatan terbanyak bersumber dari perseorangan atau individu. Jumlahnya mencapai Rp97,013 triliun atau 71,98 persen dari total simpanan yang tersebar di perbankan.
“Hingga Maret 2025 kondisi DPK di bank umum berdasarkan sumber dana itu dari perseorangan, kontribusinya sekitar 71 persen dari total DPK kita senilai Rp135,78 triliun,” terang Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar Moch. Muchlasin, dalam keterangannya, dalam Sulsel Talk yang digelar Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, belum lama ini.
Ia menerangkan, kontribusi DPK dari sumber perseorangan di bank umum ini pun mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,73 persen secara tahunan atau year on year (yoy), termasuk pula month to month (mtm) dengan peningkatan 2,80 persen.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“DPK yang berhasil dihimpun ini berasal baik dar giro, deposito dan tabungan,” ujarnya.
Lanjut Muchlasin, secara garis besar DPK atau simpanan masyarakat yang berhasil dibukukan sebesar Rp137,34 triliun di periode yang sama dari tahun sebelumnya sekitar Rp128,90 triliun. Nilai ini pun berasal dari bank umum Rp135,78 triliun, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar Rp2,48 triliun.
Kemudian, sumber DPK lainnya berasal dari pihak swasta non lembaga keuangan (LK) sebesar Rp29,111 triliun atau dengan kontribusi 21,60 persen. Adapun, dari swasta lembaga keuangan non bank (LKNB), seperti perusahaan pembiayaan, asuransi, pergadaian, dan modal ventura menyumbangkan Rp1,887 triliun atau 1,40 persen.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Kami lihat untuk share swasta non LK dan LKNB ini cukup besar secara tahunan. Dimana untuk swasta non LK itu tumbuh 30,42 persen, sedangkan dari LKNB itu 86,31 persen,” jelasnya.
Sementara, untuk sumber DPK dari pemerintah daerah itu mengalami kontraksi secara tahunan sekitar -11,18 persen atau dari Rp1,835 triliun di Maret 2024 menjadi Rp1,630 triliun di periode Maret 2025. Bahkan kontribusi DPK kita di bank umum dari pemerintah daerah itu hanya sekitar 1,21 persen.
“Selain pemerintah daerah sumber DPK bank umum dari pemerintah pusat, BUMN
dan
BUMD juga menunjukkan pertumbuhan yang negatif pada posisi Maret 2025 secara tahunan,” katanya.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
Ia mengatakan, capaian DPK di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh tabungan
dengan share 59,72 persen atau sebesar 82,02 triliun, kemudian deposito 24,95 persen sebesar Rp34,27 triliun, dan giro sebesar Rp21,06 triliun dengan share 15,33 persen.
“Pada kontribusi tabungan dan giro juga terlihat tumbuh lebih tinggi pada Maret 2024 dibandingkan periode tahun lalu. Masing-masing tabungan tumbuh 9,07 persen dari sebelumnya 7,82 persen, sedangkan giro itu 2,45 persen dari tahun lalu yang terkontraksi -5,25 persen,” jelasnya.