0%
logo header
Jumat, 09 Mei 2025 15:31

DPMD Kukar Dorong Desa Susun Rencana Kawasan Berbasis Potensi Lokal

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Potensi wisata goa di Desa Sanggulan. (Istimewa)
Potensi wisata goa di Desa Sanggulan. (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus mendorong desa-desa untuk menyusun rencana pembangunan kawasan perdesaan yang berakar pada potensi lokal dan kebutuhan riil masyarakat.

Kepala Bidang Kerja Sama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, menegaskan bahwa inisiatif pembangunan kawasan harus dimulai dari desa itu sendiri. Menurutnya, hanya desa yang paling memahami kekuatan, tantangan, dan peluang wilayahnya.

“Usulan kawasan datang dari desa. Kami di tingkat kabupaten hanya memfasilitasi dan menyatukan dalam bentuk dokumen perencanaan yang terintegrasi,” ujarnya, Jumat (09/05/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan

Dedy menambahkan bahwa keberhasilan pengembangan kawasan perdesaan tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik semata, tetapi juga dari kemampuan masyarakat desa dalam berpikir jangka panjang serta menyusun program yang berkelanjutan.

“Kita ingin desa menyusun rencana yang realistis dan sesuai kapasitas. Tugas kami adalah mengarahkan dan memastikan rencana tersebut masuk dalam skema perencanaan daerah,” katanya.

Meskipun ruang lingkup kerja DPMD tidak sebesar dinas teknis lainnya, komitmen untuk mendampingi desa tetap tinggi. Dalam banyak kasus, pembinaan dilakukan melalui media daring seperti Zoom atau komunikasi langsung melalui telepon, mengingat keterbatasan kunjungan fisik ke lapangan.

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif

Selain mendukung perencanaan kawasan, Dedy juga menyoroti pentingnya diferensiasi konsep pembangunan desa berbasis potensi alam. Ia menjelaskan, masyarakat perlu memahami perbedaan antara agrowisata dan agroekowisata, agar desa dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan karakter wilayahnya.

“Agrowisata menekankan pada potensi wisata berbasis pertanian. Sementara agroekowisata memiliki cakupan lebih luas, termasuk pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal,” jelasnya.

Dengan pendekatan ini, DPMD Kukar berharap setiap desa mampu merancang kawasan yang tidak hanya menarik secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan berpihak pada pelestarian alam serta partisipasi masyarakat.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646