REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam membangun kemandirian desa terus ditunjukkan melalui berbagai program strategis. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar kembali mendorong desa-desa agar mampu menciptakan inovasi berbasis potensi lokal untuk memperkuat ekonomi daerah.
Dua desa binaan DPMD, yakni Desa Lung Anai dan Desa Muara Badak Ulu, berhasil mewakili Kukar dalam ajang Lomba Produk Unggulan Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2025. Keduanya menampilkan produk khas desa masing-masing, cokelat olahan dari kakao lokal dan aneka olahan berbahan dasar nipah.
Presentasi lomba tingkat provinsi ini berlangsung secara daring pada 1–2 Juli 2025.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyatakan keberhasilan tersebut merupakan hasil dari proses pembinaan berkelanjutan yang dilakukan pihaknya. Mulai dari pelatihan, penyediaan peralatan produksi, hingga fasilitasi pemasaran.
“Ini bagian dari roadmap pemberdayaan desa kami. Tujuannya bukan hanya menggali potensi, tapi juga membentuk kemandirian ekonomi berbasis kekuatan lokal,” ujar Arianto, Sabtu (05/07/2025).
Ia menegaskan bahwa potensi desa bukan sekadar komoditas, melainkan juga peluang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Produk-produk dari Lung Anai dan Muara Badak Ulu menjadi contoh konkret bagaimana inovasi dapat mengangkat identitas ekonomi desa.
Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif
“Dengan pendampingan yang tepat, desa bisa menghasilkan produk bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar,” tambahnya.
DPMD Kukar secara aktif melakukan kurasi terhadap desa-desa potensial. Aspek yang dinilai meliputi keunikan produk, kesinambungan produksi, serta kesiapan menghadapi persaingan pasar. Ajang lomba bukan semata tujuan akhir, melainkan bagian dari proses penguatan desa sebagai pelaku ekonomi.
“Evaluasi kami menyeluruh. Tidak hanya soal kualitas produk, tapi juga kesiapan SDM dan pasar. Karena pada akhirnya, yang kami bangun adalah ekosistem usaha desa yang berkelanjutan,” jelas Arianto.
Baca Juga : DPMD Kukar Tegaskan Pendampingan Penetapan Batas Desa di Kecamatan Tabang
Di sisi lain, DPMD juga memberikan dukungan promosi melalui berbagai event pameran dan platform pemasaran. Sertifikasi produk serta pelatihan manajemen usaha turut difasilitasi untuk meningkatkan daya saing UMKM desa.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Kukar menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis masyarakat. Arianto menegaskan bahwa peran desa harus bergeser dari objek menjadi subjek pembangunan.
“Desa harus menjadi pelaku utama, bukan hanya penonton. Dan tugas kami di DPMD adalah memastikan transformasi ini berjalan konkret,” katanya.
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Desa Hadirkan Layanan Publik Langsung ke Warga
Ke depan, DPMD Kukar akan memperluas cakupan program pengembangan produk unggulan dengan melibatkan lebih banyak desa. Penguatan jejaring antar-UMKM desa juga menjadi prioritas agar tercipta sinergi ekonomi lokal.
“Dari satu produk unggulan bisa lahir banyak peluang. Yang penting desa siap, dan kami hadir untuk membuka jalannya,” tutup Arianto.