0%
logo header
Rabu, 09 Juli 2025 15:32

Embung Jadi Andalan Disbun Kukar Jaga Perkebunan Rakyat dari Kekeringan

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Ilustrasi Embung. [Istimewa]
Ilustrasi Embung. [Istimewa]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) terus menguatkan upaya ketahanan sektor perkebunan rakyat melalui pembangunan embung atau waduk mini di berbagai kawasan strategis. Infrastruktur ini diproyeksikan sebagai solusi jangka panjang untuk menghadapi kekeringan dan mendukung keberlanjutan produksi komoditas unggulan Kukar seperti kopi, kelapa sawit, karet, dan lada.

Perubahan pola iklim yang berdampak langsung pada ketersediaan air irigasi menjadi latar belakang utama program ini. Embung berfungsi sebagai penampung air cadangan yang dapat digunakan untuk irigasi saat musim kemarau, mengurangi risiko gagal panen, dan menjaga produktivitas lahan masyarakat.

Kepala Bidang Produksi Disbun Kukar, Subagio, mengungkapkan bahwa banyak wilayah perkebunan di Kukar belum memiliki sistem irigasi permanen. Hal ini membuat petani sangat bergantung pada curah hujan. “Embung bukan sekadar proyek pembangunan, tapi investasi nyata dalam ketahanan pangan dan ekonomi rakyat. Ini sangat penting, terutama bagi kawasan baru pengembangan kopi dan sawit,” ujarnya, Rabu (09/07/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Program RT dan Dorong Kesejahteraan Warga Muara Jawa

Beberapa wilayah yang telah merasakan manfaat embung di antaranya Perangkat Baru dan Jonggon Jaya untuk komoditas kopi, serta daerah pedalaman yang tengah giat mengembangkan sawit dan karet. Lokasi pembangunan embung ditentukan melalui kajian topografi dan kebutuhan air masing-masing komoditas.

Tak hanya membangun infrastruktur, Disbun Kukar juga melengkapi program ini dengan pelatihan teknis kepada kelompok tani. Materi pelatihan mencakup manajemen air, perawatan embung, hingga pelestarian kualitas air. Pendekatan partisipatif ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan embung yang berkelanjutan dan berbasis komunitas.

Menariknya, fungsi embung kini berkembang menjadi lebih luas. Selain sebagai penyedia air irigasi, embung juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan air tawar, sehingga membuka peluang ekonomi baru di luar sektor perkebunan. Secara ekologis, embung juga membantu menjaga kelembapan tanah, mengisi kembali air tanah, serta mendukung konservasi lingkungan di sekitar lahan pertanian.

Baca Juga : Desa Dorong Perbaikan Layanan: FKP DPMD Kukar Jadi Ajang Penyampaian Tuntutan dan Harapan Desa

Subagio menyebut, keberadaan embung telah membantu petani menghadapi musim kemarau dengan lebih tenang. Akses air yang stabil berdampak langsung pada keberlanjutan produksi dan menjaga harga jual hasil kebun.

“Program embung ini adalah bukti bahwa pembangunan yang terarah dan berpihak pada rakyat mampu memberikan dampak ganda. Kami akan terus memperluas jangkauan agar seluruh wilayah perkebunan Kukar mendapatkan manfaatnya,” tegasnya.

Disbun Kukar menargetkan penambahan jumlah embung di kawasan potensial pada tahun-tahun mendatang, sebagai bagian dari visi besar menjadikan Kukar sebagai daerah tangguh pangan dan mandiri secara ekonomi berbasis perkebunan rakyat.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646