0%
logo header
Minggu, 28 Mei 2023 10:02

Gagas Pembinaan Kemandirian WBP Rutan Sengkang, Kini Berhasil Panen Jagung Untuk Pakan Ternak

Chaerani
Editor : Chaerani
Proses panen jagung untuk pakan ternak yang dilakukan Rutan Sengkang bersama warga binaan di Desa Paria, Kecamatan Majauleng, kemarin. (Dok. Humas Kanwil Kemenkumham Sulsel)
Proses panen jagung untuk pakan ternak yang dilakukan Rutan Sengkang bersama warga binaan di Desa Paria, Kecamatan Majauleng, kemarin. (Dok. Humas Kanwil Kemenkumham Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SENGKANG — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sengkang berhasil mengagas pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Salah satu program pembinaan ini melalui budidaya jagung untuk pakan ternak yang dikelola warga binaan.

Budidaya jagung ini pun berhasil di panen. Proses panen jagung untuk pakan ternak ini dilakukan langsung Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sengkang, Sahril Efendi bersama warga binaan.

“Tanaman jagung ini adalah hasil pembinaan kemandirian bersama pejabat struktural, pembina kemandirian, dan warga binaan,” katanya dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik

Lokasi kegiatan Pembinaan Kemandirian WBP ini bertempat di Desa Paria, Kecamatan Majauleng atau berjarak 25 kilometer (Km) dari Rutan Sengkang.

“Jagung ini adalah hasil bantuan bibit tanaman jagung yang diberikan Kementerian Pertanian melalui Direktorat jenderal Pemasyarakatan,” katanya.

Ia mengatakan, dalam pembinaan ini, warga binaan menggarap lahan kosong menjadi lahan yang produktif lewat budidaya jagung pakan ternak tersebut.

Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru

“Banyak tantangan yang dihadapi selama proses budidaya jagung pakan ternak ini. Diantaranya hama babi dan tikus serta beberapa tanaman yang rusak akibat cuaca,” ujarnya.

Walaupun hasil panen belum seratus persen, Sahril tetap mengapresiasi kinerja para warga binaan dan pembina kemandirian dalam mengerjakan lahan perkebunan tersebut.

Menurut Sahril, kegiatan perkebunan ini adalah sarana bagi warga binaan untuk menyalurkan ilmu yang telah diterima selama menjalani pembinaan di Rutan Sengkang.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

“Dengan terlatihnya warga binaan, tentunya dapat menjadikan mereka lebih produktif dan memiliki bekal yang memadai. Sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat di lingkungannya selepas menjalani pembinaan disini,” lanjutnya.

Sahril berharap, dengan kegiatan panen jagung ini dapat terus mengembangkan program pertanian dan semoga penanaman berikutnya dapat menuai hasil yang lebih maksimal lagi.

“Jagung yang sudah dipanen ini akan dijual. Untuk saat ini, proses panennya masih dalam tahap perampungan dan menunggu semuanya siap sehingga nanti penjualannya akan dijual sekaligus,” ujar Sahril.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Liberti Sitinjak menyampaikan apresiasinya atas program pembinaan tersebut.

“Terus lakukan pembinaan kemandirian kepada WBP agar mereka dapat memperoleh keahlian untuk bekal mereka setelah menjalani pidananya. Ini juga dapat melatih WBP agar lebih produktif,” ujarnya.

Selain itu, pembinaan tersebut juga akan memberikan dampak positif terhadap Rutan Sengkang karena hasil dari penjualan jagung tersebut dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kedepannya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646