REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAYAPURA – Dua kelompok warga terlibat aksi bentrok di Kampung Bormeso, Distrik Membramo Tengah, Kabupaten Membramo Raya, Jumat (22/4/2022) kemarin.
Bentrok dua kelompok warga dipicu gaji tenaga honorer yang belum dibayarkan dari triwulan pertama hingga Mei 2022.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Faizal menerangkan dua kubu warga yang bentrok itu adalah pegawai honorer dan massa pendukung dari Bupati Membramo Raya.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Bentrok ini berawal dari para honorer mempertanyakan gaji yang tak kunjung dibayarkan oleh Pemda Membramo Raya. Para honorer pun melakukan aksi pemalangan dengan tuntutan segera membayar honor mereka,” jelas Faizal.
Faizal menjelaskan, para honorer kemudian melakukan aksi pemalangan, namun berhasil diredam oleh aparat keamanan di lokasi kejadian. Situasi justru memanas ketika ada kelompok lainnya datang sembari membawa senjata tajam.
“Massa dari bupati yang merasa terancam berusaha akan melakukan perlawanan, namun berhasil diblokade oleh anggota sehingga tidak terjadi bentrok,” bebernya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Dia menyebutkan situasi keamanan pasca kejadian konflik warga di wilayah Kabupaten Mamberamo Raya hingga saat ini masih relatif kondusif.
“Saat ini situasi di sana aman dan kondusif, anggota kita sudah lakukan penjagaan dibeberapa titik guna mengantisipasi akan adanya aksi-aksi dari warga,” tutupnya. (*)
