REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANTAENG – Huadi Group melalui Bantaeng Lestari Sejahtera (Bastra) menggandeng Yayasan Melatis untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan di Desa Baruga, Kabupaten Bantaeng, Minggu (14/7/2024).
Hadir dalam acara tersebut perwakilan Puskesmas Baruga, Polindes, Posyandu, Puskesdes dan para bidan dusun. Asesmen ini sendiri dihadiri oleh 34 peserta terdiri dari 6 orang laki-laki dan 28 perempuan. Mereka berasal dari perwakilan instansi pendidikan Desa Baruga mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, MTS, Ponpes, serta pengurus OSIS.
Hadir juga perwakilan pemberdayaan ekonomi dan hukum, kelompok nelayan, kelompok UMKM, kelompok budidaya rumput laut, kelompok pengrajin batu bata, IRT dan PKK, perwakilan Huadi Group, serta pemerintah desa setempat.
Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel
Asesmen diawali dengan pembukaan dan pengantar dari Kepala Desa Baruga, Basri. Ia menyanpaikan apresiasi dan dukungannya dari proses asesmen yang dilakukan Yayasan Melatis bekerja sama dengan Bastra Huadi Group.
“Kami berharap agar nantinya hasil dari asesmen ini dapat merumuskan sejumlah program yang nantinya dapat bersinergi dan turut berkontribusi pada pencapaian visi dan misi pemerintah Desa Baruga,” kata Basri.
Ketua Yayasan Melatis, Ita Ibnu menjelaskan bahwa asesmen adalah sebuah proses awal yang penting untuk merumuskan program yang kemudian dijabarkan melalui sejumlah aktivitas.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Adapun informasi yang diperoleh dari peserta asesmen menjadi acuan bagi Yayasan Melatis untuk mendesain program pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan di Desa Baruga.
“Melalui proses asesmen, kita dapat mengetahui kondisi dan situasi terkini di Desa Baruga dari aspek pendidikan, kesehatan dan pemberdaayaan ekonomi dan hukum,” ungkap Ita Ibnu.
Sebelum memulai asesmen, katanya, Yayasan Melatis menyusun panduan asesmen yang terdiri dari sejumlah pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan dan tantangan, potensi serta berbagai peluang kerja sama program pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan. Sehingga nantinya, dalam merumuskan rencana kerja murni berdasarkan kebutuhan penerima manfaat di lapangan.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Untuk mencapai tujuan asesmen tersebut, maka Yayasan Melatis berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat Desa Baruga untuk bersama-sama mengidentifikasi peserta berdasarkan panduan asesmen yang telah disusun sebelumnya,” jelasnya.
Menurut Ita Ibnu, dalam proses asesmen yang berlangsung, sejumlah informasi berhasil diperoleh, di antaranya dalam bidang pendidikan terindentifikasi beberapa isu seperti masih terdapat anak putus sekolah karena masalah ekonomi, selain itu sarana dan prasarana sekolah seperti ruang belajar, akses air bersih juga masih perlu mendapatkan perhatian.
“Dalam bidang kesehatan, beberapa isu yang mengemuka seperti tingginya angka stunting, serta kebiasaan masyarakat yang BAB sembarangan dan mengonsumsi air tanpa dimasak menyebabkan tingginya angka diare dan DBD,” bebernya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Sedangkan dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan hukum, beberapa informasi berhasil dihimpun diantaranya beberapa masyarakat telah memiliki usaha mandiri, diantara mereka juga memiliki kemampuan dan potensi untuk menjalankan kelompok usaha di desa.
Dengan demikian, Yayasan Melatis diharapkan dapat mengambil peran dalam proses peningkatan kapasitas seperti pelatihan berseri dan pendampingan masyarakat.
Sementara itu, Community Development Bantaeng Lestari Sejahtera (Bastra) Huadi Group, Dwi mengaku bahwa pihak perusahaan mendukung penuh kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan serta kelompok tani dan nelayan.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Program pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan di Desa Baruga yang dikelola oleh Yayasan Melatis melalui dukungan Bastra ini merupakan bentuk keberpihakan untuk kesejahteraan masyarakat,” singkatnya. (*)
