0%
logo header
Kamis, 04 April 2019 15:32

Gelar Donor Darah di HUT yang ke 118, Deng Ical Apresiasi PT Penggadaian Makassar

Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal (Deng Ical) bersama jajaran direksi Kanwil VI PT Penggadaian Makassar, Jl. Pelita Raya, Kamis (04/04/2019).
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal (Deng Ical) bersama jajaran direksi Kanwil VI PT Penggadaian Makassar, Jl. Pelita Raya, Kamis (04/04/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 118, PT Pegadaian (Persero) menggelar donor darah di Aula Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar, Jl Pelita Raya, Kamis (04/04/2019), dengan mengusung tema “Everyone Could Be A Hero Be a donor”.

Wakil Walikota Makassar, yang juga Ketua Palamg Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Dr. Syamsu Rizal MI (Deng Ical), dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PT Pegadaian yang telah memberikan support kepada PMI Kota Makassar dan juga kepada Pemerintah kota Makassar.

“Untuk PT Pegadaian, telah kami daftarkan sebagai BUMN dengan program-program inovasi, karena kemitraan Pemerintah kota Makassar menggandeng BUMN salah satunya PT pegadaian, yang telah memberikan support yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel

Selain itu, hal yang menurut Deng Ical patut diapresiasi dikarenakan tidak semua perusahaaan menunjukkan selebrasinya dengan menggelar kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

Dikesempatan yang sama pula, Deng Ical pun menyempatkan berbagi kisah seputar kegiatan PMI Kota Makassar terkait donor darah, khususnya terkait adanya biaya yang dibebankan bagi pasien saat membutuhkan darah.

“Banyak yang bertanya, mengapa kalau kita donor darah, gratis, tapi saat membutuhkan harus bayar?. Hal ini dikarenakan Darah yang telah didonorkan oleh para pendonor, tidak serta merta diberikan kepada pasien yang membutuhkan,” lanjut Deng Ical.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Darah yang telah didonorkan harus dikelola terlebih dahulu untuk memastikan darah yang akan ditransfusi aman dan terbebas dari bibit penyakit khususnya hepatitis A, hepatitis B, Hepatitis C, virus AIDS, dan malaria.

“Proses inilah yang membutuhkan dana yang tidak sedikit, satu kantong darah membutuhkan biaya diantara 450 ribu hingga 3 juta rupiah perkantong, namun PMI hanya membebankan kepada pasien sekitar 335 ribu per kantong darah,” tutur Deng Ical.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PMI kota Makassar membutuhkan anggaran sekitar 28 miliar pertahunnya, dengan proyeksi pendapatan hanya 12 miliar.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Menjadi tugas pengurus, untuk mencarikan sumber dana sekitar 16 miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” lanjut Deng Ical.

Dikesempatan yang sama, Deng Ical pun Memberikan penghargaan kepada para pendonor yang telah mendonor lebih dari 10 kali dan 25 kali. (rls)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646