0%
logo header
Selasa, 22 November 2022 15:59

Gerak Cepat Gubernur Sulsel Atasi Banjir, Langsung Rapat Evaluasi dan Mitigasi

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Rapat Evaluasi penanganan Banjir berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (21/11/2022). (Istimewa)
Rapat Evaluasi penanganan Banjir berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (21/11/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, langsung merespons banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di beberapa kabupaten/kota di Sulsel.

Gubernur Sulsel langsung menggelar rapat evaluasi dan memberikan arahan terkait mitigasi atau penanggulangan bencana banjir di Rujab Gubernur Sulsel, Senin (21/11/2022) kemarin.

Rapat itu dihadiri kepala Balai Besar Wilayah Sungan Pompengan Jeneberang (BBWS PJ), Dinas terkait di Pemprov Sulsel dan perwakilan Pemda Makassar, Maros dan Gowa.

Baca Juga : Mantan Bupati Bone Akui Pemerataan Pembangunan Sulsel di Masa Andi Sudirman

“Usulan kami itu untuk penambahan kolam regulasi/ retensi pada lahan 200-300 Ha dan yanggul penahan banjir,” kata Andi Sudirman.

Selain itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota melakukan evaluasi penataan ruang terutama di daerah hulu yang jadi lokasi serapan air.

“Kebijakan penataan ruang Hulu oleh masing masing kabupaten kota harus dikendalikan. Mulai dari pencegahan pembalakan hutan,” kata Andi Sudirman.

Baca Juga : Melihat Keakraban Edy Manaf dan Sudirman Sulaiman Usai Kampanye di Bulukumba

Menurut Gubernur Sulsel, hal ini akan memakan waktu perencanaan jangka panjang, dan perlu dimulai untuk bertahap agar lebih progressif.

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno menambahkan adapun rencana lokasi penambahan kolam retensi di wilayah Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Selain berfungsi sebagai reduksi banjir, Kolam Regulasi Jambua juga berpotensi sebagai reservoir air baku.

Selain itu, dalam rapat dibahas soal wilayah Kecamatan Manggala, Makassar. Pada kondisi eksisting, lokasi ini sangat sering tergenang pada musim hujan, serta memiliki tutupan lahan berupa rawa, sawah, belukar, serta pemukiman dengan kepadatan rendah.

Baca Juga : Cawagub Sulsel Fatmawati Rusdi Sambangi Luwu Timur, Koalisi Partai Tegaskan Dukungan Penuh

“Lokasi ini direncanakan sebagai kawasan campuran, hutan kota, resapan air, dan budidaya pertanian lahan basah,” jelas Djaya Sukarno.

Berdasarkan ketinggian lahan yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui produk DEMNAS, diperkirakan Kota Makassar berada di ketinggian +0,00 sampai +25,00 meter.

“Untuk Kota Makassar, didominasi oleh lahan dengan elevasi rendah (+0,00 sampai +5,00),” ungkap Djaya Sukarno. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646