REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Komitmen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dalam merespons setiap bencana yang terjadi di Indonesia tak perlu diragukan lagi. Prinsip solidaritas dan kemanusiaan senantiasa dijunjung tinggi oleh seluruh sivitas akademika yang ada.
Terbaru, UMI bergerak cepat mengirimkan tim medis untuk membantu korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Saat ini, mereka sedang fokus membantu penanganan korban secara langsung di wilayah bencana.
Total empat orang tenaga medis untuk gelombang pertama telah diberangkatkan sejak beberapa hari yang lalu untuk membantu para korban. Mereka terdiri dari dua dokter, salah satu diantaranya adalah dokter spesialis bedah dan dua orang dari mahasiswa.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Nantinya, tim ini akan bergantian bertugas dengan tim medis gelombang kedua yang akan segera menyusul berangkat pada pekan ini.
“Tim medis Fakultas Kedokteran sudah ada di sana. Ini adalah bagian dari komitmen kita bahwa kalau ada duka saudara-saudara kita, maka UMI wajib turun berpartisipasi membantu,” kata Rektor UMI, Prof Hambali Thalib saat konferensi pes di Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Minggu (7/12/2025).
Menurutnya, selain bantuan tenaga medis yang saat ini sudah dikirim, pihaknya juga akan memetakan kebutuhan skala prioritas para korban untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk bantuan donasi.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Donasi kami dari UMI dikoordinir oleh lembaga pengabdian masyarakat. Kami mengajak seluruh sivitas akademika, dosen dan mahasiswa UMI untuk turut memberikan bantuan karena ini adalah bencana nasional tanpa melihat suku, ras dan agama,” tambah Prof Hambali.
Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Dr Mansyur Ramli menegaskan bahwa kehadiran UMI dalam bencana di Sumatera dan Aceh bukanlah kebetulan semata.
“UMI sebagai kampus islami dan kampus dakwah tentu memiliki kepekaan selama ini terhadap kondisi umat Islam dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya,” katanya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Selain bantuan tenaga medis dan donasi, Prof Mansyur juga mendorong UMI untuk melakukan riset-riset mendalam terkait dengan penyebab sejumlah bencana alam yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencari penyebab utama dan menawarkan solusi pencegahannya.
“Tentu UMI dengan keahlian yang dimiliki juga akan melakukan riset-riset mengapa terjadi bencana seperti ini,” beber Prof Mansyur.
Adapun Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran UMI, dr Irna Diyana Kartika melaporkan bahwa tim medis gelombang pertama saat ini bertugas di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang berbatasan dengan Aceh Tamiang.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Di sana saat ini ada rumah sakit darurat yang dibangun dari tenda untuk sementara. Dokter spesialis bedah yang kita kirim itu sangat membantu para korban. Setelah Aceh Tamiang, kita akan tambahkan tim untuk dikirim ke Sibolga,” ujarnya.
Menurutnya, selain dokter spesialis, kebutuhan mendesak dan paling banyak dikeluhkan adalah kurangnya air bersih dan perlengkapan pakaian dalam.
“Kami mohon doanya walaupun belum bisa memberikan yang lebih besar tapi setidaknya kami sudah menginisiasi, termasuk pengumpulan donasi dari Fakultas Kedokteran bekerja sama dengan LP2M dan pihak orang tua mahasiswa,” demikian dr Irna. (*)
