0%
logo header
Minggu, 13 Oktober 2019 01:43

Gubernur NA Harap Melalui PKB dan PLKB Lahirkan Generasi Begizi dan  Kuat

Gubernur NA Harap Melalui PKB dan PLKB Lahirkan Generasi Begizi dan  Kuat

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANTAENG – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah (NA) berharap dengan adanya kegiatan Jombere Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) ini bisa melahirkan generasi-generasi bergizi dan kuat.

Hal tersebut disampaikan langsung di hadapkan Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng beserta seluruh hadirin, di Lapangan Seruni Kabupaten Bantaeng, Sabtu (12/10/2019).

Prof. NA mengaku, tugas dari para penyuluh selain menekan angka penduduk dengan program KB, juga diharap bisa menekan angka stunting.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Kita harap anak-anak yang lahir bisa memiliki gizi yang bagus, agar punya generasi yang kuat, tentu ini menjadi tugas kita bersama,” kata Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.

Prof NA menjelaskan, para PKB dan PLKB yang hadir di Jambore ini sangat tangguh dalam melaksanakan tugas.

“Mereka ini adalah yang membantu untuk menekan lonjakan penduduk di suatu wilayah,” lanjutnya.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

Pada acara tersebut ribuah penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB dari 24 kabupaten kota hadir di Jambore yang pertama kali digelar di Indonesia tersebut.

Kepala BKKBN Pusat Harto Wardoyo mengatakan, kegiatan inj merupakan jambore yang pertama kali digelar di Indonesia.

“Kalau di BKKBN tiga prgram utama yakni program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga,” katanya.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

Untuk yang pertama yakni perogram kependudukan jelasnya, Tentu swmua elemen punya pekerjaan rumah besar termasuk tentu pemerintah daerah.

“Pemerintah paati punya kebijakan berbeda-beda karena demografi wilayah juga berbeda. Jadi, ini harus dikaji agar bisa sinergi dengan pemerintah,” ungkap mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Untuk program keluarga berencana, memang terus didengungkan karena banyak warga yang melahirkan tapi belum melakukan KB.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

“Ini karena belum memiliki pelayanan KB yang maksimal, sehingga kita harus hadir di tengah masyarakat,” jelas alumni Unhas Makassar ini.

Sementara terakhir untuk program pembangunan keluarga, masih belum ada di daerah mana pun. Sehingga pihaknya akan menerapkan program ini dengan baik. “Kami akan membuat kajian indepht untuk menjalankan program ini,” pungkasnya. (Latif)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646