0%
logo header
Kamis, 25 Juni 2020 11:16

Gubernur Serahkan Rapid Test Untuk Pemeriksaan 4.000 Dosen Unhas, Rektor: Upaya Luar Biasa

La Saddam
Editor : La Saddam
Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah.
Gubernur Sulsel, Prof. Nurdin Abdullah.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Gugus Tugas Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan alat kesehatan penanganan Covid-19 kepada Universitas Hasanuddin (Unhas).

Penyerahan dilakukan oleh Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah, selaku Ketua Gugus Tugas Sulsel kepada Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu malam, 24 Juni 2020.

Bantuan yang diserahkan, masker non-medis 3.000 buah, APD UEA 2.500 buah, masker N95 100, Googless 1.000 buah dan alat rapid test 4.000 buah.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

“Demikian juga Unhas, termasuk APD, hari ini kita juga berikan. Dan itulah wujud daripada sinergi yang sudah kita bangun bersama. Kami harap, kolaborasi yang dibuat ini kita bisa cepat memutus rantai penularannya,” kata Nurdin Abdullah.

Pemberian alat ini akan dimanfaatkan oleh Unhas, termasuk melakukan rapid test kepada 4.000 dosen. Dwia menjelaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan rapid test kepada tenaga pendidikan dan pegawai unhas sebanyak 2.000 orang. Ditemukan 37 reaktif rapid test, kemudian dilanjutkan Swab hasilnya 25 dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya mereka telah diisolasi.

“Sekarang setelah 2.000 pegawai saya minta bantuan dari provinsi lagi mau tes 4.000 dosen. Tinggal nanti kalau Insyaallah, mudah-mudahan nggak ada, kalau ada pun segera kita (tangani). Jadi saya bilang sama kalaupun ada yang positif itu bukan, suatu aib,” jelasnya.

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

“Bahkan itu tujuannya kita bisa memutus mata kalau kita positif langsung diidentifikasikan, ditracing jadi mencegah penularan ke orang lain. Bahkan menjadi pahlawan bagi keluarga, bagi komunitasnya,” imbuhnya.

Rektor perempuan pertama Unhas ini dengan dilakukan rapid test maka kampus berperan serta dalam memutus mata rantai Covid-19. Sehingga Ia juga mengajak kampus lain melakukan hal yang sama. Sebab, kampus merupakan tempat berkumpul banyak orang dari berbagai tempat.

Lanjutnya, bahwa rapid test ini penting, terlebih mendekati momentum Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). UTBK merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Momen baik juga, 5 -13 Juli kan UTBK di kampus. Panitianya dosen-dosen, kasihan kalau anak-anak ini mau dites dalam keadaan bagus dan sehat. Tahu-tahu ada pengawas yang kayak gini, jika ada dosen yang misalnya positif, dia tidak boleh jadi panitia,” sebutnya.

Ia menyampaikan apresiasinya,  sebab Pemerintah Provinsi, sangat aktif dengan pencegahan, perawatan pasien dan penanganan Covid-19. Termasuk dengan menyiapkan alat rapid test.

“Kita bersyukur untuk itu, ini suatu upaya yang luar biasa,” ucapnya.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

Upaya selanjutnya dan telah dijalankan adalah sistem kerja pegawai dilakukan dengan sistem shift. Satu hari bergantian masuk kerja, sehingga tidak terjadi kepadatan di ruangan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Pada kesempatan ini, Gubernur juga menyerahkan 5.000 alat rapid test dan alat kesehatan lainnya ke Kemenkum-HAM untuk pemeriksaan warga binaan lapas. (Latif)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646