0%
logo header
Senin, 07 Agustus 2023 15:44

Gunakan Listrik PLN, Petani di Sulsel Untung Berkali Lipat

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Salah seorang petani tengah memanen cabai di Desa Kampili, Kabupaten Gowa.
Salah seorang petani tengah memanen cabai di Desa Kampili, Kabupaten Gowa.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture terbukti mampu meningkatkan produksi sampai tiga kali lipat di Desa Kampili, Desa Toddotoa dan Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Kampili, Syahruddin mengaku selain dapat meningkatkan intensitas panen, biaya operasional juga lebih hemat 85% sejak menggunakan listrik.

Syahruddin menjelaskan listrik dengan daya terpasang 66 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi sumber energi untuk mengoperasikan pompa listrik yang  mengaliri sawah seluas 200 Hektar di ketiga desa tersebut.

Baca Juga : Hari Pelanggan, PLN Bersama Pemerintah Salurkan Bantuan Pasang Baru Listrik di Kolaka Utara

“Sebelumnya masyarakat hanya mampu memanen satu kali saja per tahun dan setelah menggunakan pompa listrik masyarakat mampu memaksimalkan kemampuan panen hingga tiga kali dalam satu tahun,” ujar Syahruddin.

Ia mencatat sebelum menggunakan listrik, dalam satu kali siklus panen para petani menghabiskan total Rp 360 juta untuk membeli gas LPG, sedangkan saat menggunakan listrik PLN para petani hanya mengeluarkan biaya Rp 51 juta per panen.

“Artinya terdapat penghematan biaya operasional untuk menjalankan mesin pompa air adalah sebesar Rp 309 juta atau 85,8% dalam satu kali panen,” tutur Syahruddin.

Baca Juga : Nyalakan Mimpi Masyarakat, PLN Hadir di Hari Pelanggan Nasional 2024 melalui Program Light Up The Dream

Hal senada juga disampaikan Muhammad Ali, salah satu petani di Desa Limpua, Kabupaten Bone yang turut merasakan manfaat positif dari program Electrifying Agriculture PLN.

“Sebelum menggunakan listrik, dalam satu bulan saya harus mengeluarkan biaya Rp 1 Juta untuk membeli solar yang nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar mesin pompa air diesel. Sekarang setelah menggunakan listrik dengan daya 23 kVA saya hanya mengeluarkan biaya Rp 300 Ribu per bulannya untuk mengairi sawah saya,” ungkapnya.

Dirinya turut merasakan manfaat positif setelah menggunakan listrik, penggunaan listrik terbukti dapat menghemat biaya operasional sampai 70%.

Baca Juga : Bertepatan Hari Pelanggan Nasional, PLN Alirkan Listrik 24 Jam ke 25 Desa Terpencil di Sulsel

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan PLN berkomitmen untuk mendukung para pengusaha di bidang agriculture, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“PLN hadir untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Penghematan dan peningkatan produktivitas para pelaku usaha sudah nyata dirasakan, kami mengajak para pelaku usaha di bidang agriculture untuk turut menggunakan listrik,” pungkas Andy.

Andy menambahkan program ini juga sebagai upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia mencatat, sampai dengan Juni 2023 jumlah pelanggan Electrifying Agriculture di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar berjumlah 3.176 pelanggan dengan total daya 184.590 kiloVolt Ampere (kVA). (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646