REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAJENE — Dalam rangka HUT Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) yang ke -70, PDGI Majene Sulawesi Barat menyelenggarakan Talk Show, pada Kamis (23/01/2020).
Kegiatan yang bertempat di Pendopo Rujab Bupati Majene ini dihadiri oleh Wakil Bupati Majene, H. Lukman, S.Pd, M.Pd., Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Majene, Dra. Hj. Fatmawati Fahmi, MH., Ketua PDGI Kabupaten Majene drg. Idham Halik., Ketua Panitia Kegiatan Talk Show drg. Gufria Dharma Irasanti, MPH., serta Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)., yang sekaligus sebagai pembicara pada kegiatan ini dengan tema “Upaya Penurunan Prevalensi Stunting Melalui Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut”.
Dalam pemaparannya, drg. Ruslin menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Faktor – faktor yang menyebabkan terjadi stunting diantaranya karena asupan makanan tidak seimbang, bayi lahir prematur, berat badan dan tinggi badan yang tidak seimbang. Pemberian asi ekslusif yang tidak mencapai target, pendidikan orang tua dan status sosial rumah tangga yang rendah,” kata drg. Ruslin.
“Untuk masalah stunting, Sulbar saat ini ada diurutan kedua tertinggi tingkat nasional yakni 45,98 persen dan Kabupaten Majene paling tinggi di Sulbar,” ujarnya.
“Untuk masalah gigi dan mulut, Sulbar berada diposisi ketiga tertinggi setelah Sulsel dan Sultra”, lanjut drg. Ruslin.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
Pria lulusan Belanda ini menambahkan, permasalahan gigi dan mulut di Sulbar cukup tinggi, yakni sekitar 64,7 persen. Dari angka ini, hanya 8,1 persen yang pernah berkonsultasi ke dokter gigi dan hanya 7,1 persen saja masyarakat Sulbar yang menyikat gigi diwaktu yang tepat yakni setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
“Ini adalah tantangan dan sekaligus tanggung jawab besar bagi kami terkhusus Pemkab Majene yang merupakan mitra FKG Unhas,” ucalDrg. Ruslin.
“Semoga kedepannya bersama dengan Pemkab dan Tim Penggerak PKK Majene akan menjadi tim dalam hal penanganan kesehatan gigi dan mulut terkait penanganan stunting,” harapnya.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Wakil Bupati Majene, H. Lukman, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya mengatakan acara ini sangat luar biasa, karena dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas.
“Kedepan Insya Allah tidak ada lagi stunting di Majene,” tegas Lukman
“Kita akan mengatasi stunting, namun yang utama akan kita lakukan adalah bagaimana mencegah stunting,” kata Lukman.
Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya
“PDGI Majene telah berkomitmen akan turun ke semua wilayah Majene untuk melakukan pemeriksaan gigi dan mulut sekali sebulan, dan untuk Ibu Desa dan Ibu Lurah, mari kita jadikan skala prioritas, bagaimana mengedukasi warganya untuk rajin memeriksakan gigi dan mulut ke puskesmas yang ditangani langsung oleh dokter gigi,” tambah Lukman.
“Saya berharap kegiatan ini bukan hanya seremonial semata, namun ada MoU antara Pemkab. Majene, PDGI Majene dengan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, terkait penanganan stunting dan Kesehatan Gigi dan Mulut di Majene,” tutup Lukman.
Turut hadir pula para anggota PKK dan para Anggota PDGI Kabupaten Majene.
Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya
Laporan: Abdul Majid Asinu (Humas FKG Unhas)
